Gharbi menjadi kontestan pertama yang lolos ke babak semifinal kategori tajwid. Penampilannya menonjol dalam penerapan ketentuan tajwid, dengan memperhatikan maqam dan penggunaan lapisan suara pada posisinya yang sesuai.

Ia memberikan lantunan indah yang memukau penonton dan juri, yang bertambah menjadi 13 anggota setelah Sekjen lomba, Dr. Fahd Al-Andas, ikut serta di babak perempat final.

Satu-satunya pesaing Younes pada tahap ini, yang mencakup dua kontestan untuk setiap putaran, adalah qari asal Yaman Osama Abu Zeid yang lahir di Madinah dan merupakan murid dari Imam Masjid Nabawi, Sheikh Ibrahim Al-Akhdar.

Dilansir di Saudi Gazette, Senin (11/4), Abu Zeid merupakan salah satu kontestan paling terkemuka dalam pembacaan dan performa. Ia telah memenangkan suara dari banyak anggota juri, tetapi bagian suara terbesar pada perlombaan Ahad kemarin jatuh pada pesaingnya dari Maroko, Gharbi.

Dalam kategori Ajakan Sholat (adzan), kontestan dari Libya Abdul Fattah Ali Jehider bersaing dengan timpalannya dari Suriah Khalil Benshi, yang menjadi muazin di banyak masjid besar di Suriah dan membacakan Alquran di banyak masjid di Bahrain. Ia lolos ke semifinal kompetisi yang merupakan kompetisi pertama yang menggabungkan bacaan Alquran dan Azan dalam satu kompetisi.

Lomba tilawah Alquran dan Adzan ini merupakan yang pertama kalinya diadakan di dunia. Di dalamnya terdapat dimensi pendidikan, mengingat para juri berusaha melakukan evaluasi dan menyoroti partisipasi mereka yang tertarik membaca Alquran dan menyampaikan adzan. 

Sumber:

https://saudigazette.com.sa/article/619227/SAUDI-ARABIA/Visually-impaired-contestant-first-to-qualify-for-Otr-Elkalam-semifinal