Raisa Anggap Ibu dan Guru Sebagai Sosok Kartini

Bagi Raisa sang ibu dan guru-gurunya sangat menginspirasi sejak ia kecil

Antara/Fikri Yusuf
Penyanyi Raisa. Penyanyi-penulis lagu Raisa Andriana menganggap ibu dan guru-gurunya sebagai sosok Kartini. Mereka adalah wanita yang menginspirasi ibu satu anak itu.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi-penulis lagu Raisa Andriana menganggap ibu dan guru-gurunya sebagai sosok Kartini. Mereka adalah wanita yang menginspirasi ibu satu anak itu.


“Wanita-wanita yang menginspirasiku dari kecil adalah ibuku dan guru-guruku, yang sampai sekarang masih berhubungan juga,” kata Raisa dalam acara Lancôme Perkenalkan Idôle Parfum di Jakarta Selatan, Kamis (21/4).

Raisa menjelaskan ibu dan guru-gurunya adalah sosok yang memberikan dampak terhadap kehidupannya, personalitinya, hingga pola pikirnya dan mannerisms-nya.

“Itu menurutku salah satu kekuatan wanita yang sangat penting untuk dimiliki, yaitu punya prinsip, mannerisms yang kewanitaan,” ujar penyanyi kelahiran 6 Juni 1990 itu.

Raisa menganggap kekuatan wanita ada pada kelembutan dan dalam dirinya. “Menurutku itu dibentuk pada saat kita masih kecil,” kata dia.

Dia menganggap sosok-sosok wanita kuat yang dilambangkan sebagai Kartini adalah mereka-mereka yang mampu menanamkan kebaikan dan pemberdayaan sejak seseorang kecil. “Itu wanita-wanita yang menanamkan itu adalah ibuku dan guru-guruku,” ujar dia.

Raisa juga memiliki banyak tokoh-tokoh wanita hebat yang menginspirasi dalam hidupnya. Dia menyebut tokoh hebat yang paling dekat dengan kehidupannya adalah ibunya. “Ibuku yang selalu menunjukkan arti kekuatan wanita apa,” kata dia.

Menyoal sukses, Raisa memaknainya dalam arti yang lebih luas sekarang. Semakin dewasa, Raisa mengatakan semakin mensyukuri hal-hal kecil. Kini, dia tak punya satu definisi soal sukses. Sukses baginya jauh lebih kecil capaiannya. “Jadi lebih mikro, setiap harinya ada kesuksesan kecil untuk dirayakan,” ujar dia.

Karena itu, dia tak hanya merayakan kesuksesan dari capaiannya saja, tetapi juga prosesnya. “Bukan hanya end goals, tapi perjalanannya ke sana tetap dimaknai sebagai sukses,” kata dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler