Didukung Baznas, LSBPI MUI Gelar Workshop Penguatan Literasi
Workshop tersebut diadakan di Ponpes Asnawiyah Gunung Putri, Bogor.
Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam-Majelis Ulama Indonesia (LSBPI-MUI) menggelar Workshop Penyadaran dan Peningkatan Budaya Literasi dan Penulisan Kreatif di Pondok Pesanten Asnawiyah Yayasan Kursia, Gunung Putri, Bogor, Rabu (20/4/2022). (Foto: Irwan Kelana)
Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam-Majelis Ulama Indonesia (LSBPI-MUI) menggelar Workshop Penyadaran dan Peningkatan Budaya Literasi dan Penulisan Kreatif untuk para santri. Workshop yang didukung oleh Baznas itu diadakan di Pondok Pesanten Asnawiyah Yayasan Kursia, Gunung Putri, Bogor, Rabu (20/4).
Workshop literasi itu dibuka oleh Ketua MUI Bidang Seni Budaya dan Peradaban Islam, KH Dr Jeje Zainuddin MA. Adapun para narasumber adalah Dr Agus Setiawan Lc MA (Pembina Ponpes Asnawiyah), Habiburrahman El-Shirazy Lc MA (ketua LSBPI-MUI), dan Dr Irfan Hidayatullah MHum (dosen Unpad Bandung).
Ketua Panitia Workshop Dr Saiful Bahri Lc MA mengatakan Bulan Ramadan dimuliakan karena Allah turunkan Al-Quran. Wahyu pertama yg diturunkan menegaskan urgensi budaya literasi. Dimulai dari perintah membaca yang berkali-kali. Kemudian amanah ilmu ini disampaikan melalui menulis yang akan mengekalkan nama baik seseorang.
“Hal inilah yang mendorong LSBPI MUI menggelar workshop literasi untuk para santri, khususnya Ponpes Asnawiyah Gunung Putri Bogor,” kata Ketua Panitia Workshop Dr Saiful Bahri Lc MA saat menyampaikan laporan panitia.
Saiful menambahkan, workshop literasi ini merupakan kerja sama LSBPI MUI dengan Baznas dan Yayasan Kursia. “Kuota harapkan kegiatan ini tidak berhenti hanya di workshop. LSBPI mendorong agar ada tindak lanjut (follow up)-nya, misalnya pendirian sanggar penulis atau komunitas penulis. Semoga akan lahir banyak penulis Muslim yang hebat dari Ponpes Asnawiyah,” ujar Saiful.
Ketua MUI yang membawahi LSBPI Dr KH Jeje Zainuddin mengatakan atas nama pengurus MUI Pusat, menyampaikan apresiasi setingg-tingginya, sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya kepada LSBPI MUI, bahwa di tengah suasana Ramadhan, banyak program LSBPI MUI yang memberikan panduan literasi kepada generasi muda Muslim. Antara lain menggelar workshop penguatan literasi dan penulisan kreatif yang berbasis nilai-nilai keislaman, nilai-nilai Alquran.
Kiai Jeje mengemukakan, workshop penguatan literasi ini sangat tepat dan penting. “Tepat waktunya yakni bulan Ramadhan. Tepat tempatnya karena diadakan di pesantren.Tepat tema yang diusung, yakni penguatan budaya literasi dan penulisan kreatif,” tuturnya.
Suasana Workshop Penyadaran dan Peningkatan Budaya Literasi dan Penulisan Kreatif yang diadakan oleh LSBPI MUI di Pondok Pesantren Asnawiyah Gunung Putri, Bogor, Rabu (20/4). (Foto: Irwan Kelana)
Salah satu narasumber Dr Agus Setiawan Lc MA mengatakan, tradisi menulis telah diajarkan oleh Nabi saw dengan penulisan wahyu. Riwayat tentang penulisan wahyu terdomentasikan dengan baik. Selain itu Nabi SAW juga melarang untuk berdusta atas nama Nabi SAW. “Hal ini sebagai pembelajaran amanah ilmiah dalam menukil berita atau menuliskan informasi,” ujarnya.
Sementara itu, Dr Irfan Hidayatullah menegakan, proses kreatif sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Manusia dituntut kreatif dalam menjalani hidup. Namun, hakikat ini dipandang tidak menjadi dasar bagi proses berkesenian dan berkebudayaan.
“Karena itu, yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan daya kreatif seseorang khususnya para remaja adalah dengan kembali pada peluang berkreasi dalam kehidupan sehari-hari. Dari sinilah, budaya literasi akan sangat diperlukan seiring butuhnya para kreator untuk membuat kebaruan demi kebaruan,” ujar Irfan.