10 Penyebab Doa tak Terkabul
Allah SWT memberi janji bahwa akan mengabulkan hamba yang mau berdoa.
REPUBLIKA.CO.ID, Allah SWT memberi janji bahwa akan mengabulkan hamba yang mau berdoa. Sebagaimana firman Allah :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Alquran surat Al Baqarah ayat 186)
Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama, KH Abdullah Syamsul Arifin mengatakan ayat tersebut menganjurkan untuk memperbanyak berdoa. Dan Allah menjanjikan akan mengabulkan doa yang dipanjatkan seorang hamba padaNya.
Tapi mengapa ada orang yang sering berdoa namun doanya tak juga dikabulkan?
KH. Abdullah Syamsul Arifin mengisahkan sebuah riwayat tentang seorang sufi yang zuhud yakni Ibrahim bin Adham. Ia pernah bertemu dengan orang-orang Kuffah. Orang-orang Kuffah itu bertanya kepada Ibrahim bin Adham tentang kebiasaan mereka berdoa kepada Allah. Bahkan mereka tak pernah meninggalkan untuk berdoa setiap selesai sholat. Tetapi orang-orang Kuffah itu mempertanyakan mengapa doa-doa mereka belum juga dikabulkan Allah SWT.
Lalu Ibrahim bin Adham pun menjawab bahwa sejatinya tidak ada doa yang tak dikabulkan. Allah mengabulkan doa yang dipanjatkan hamba. Akan tetapi hamba itu sendiri yang belum siap doanya dikabulkan Allah karena hati hamba tersebut mati.
"Ada sepuluh hal yang kemudian menjadikan hati orang mukmin itu mati. Sehingga ketika dia berdoa kepada Allah SWT, dia belum siap untuk dikabulkan, dia belum bisa mendapatkan ijabah atas doa-doa yang dipanjatkannya," kata KH. Abdullah Syamsul Arifin dalam program ngaji Ramadhan yang disiarkan TV Nahdlatul Ulama beberapa hari lalu
Sepuluh hal yang membuat hati mati sehingga menghambat doa terkabul sebagaimana penjelasan Ibrahim bin Adham adalah:
Pertama, Tidak Tahu Cara Bertuhan
Kiai Syamsul menjelaskan, hamba tersebut mengetahui bahwa Allah SWT adalah dzat yang berhak disembah. Tetapi ia tidak mengetahui bagaimana caranya bertuhan. Ia tidak mampu memenuhi hak-hak Allah. Ia tidak beribadah dengan sepenuhnya kepada Allah. Karena itu hatinya mati dan menyebabkan doanya tak diijabah.
Kedua, banyak membaca Alquran tapi tak mengamalkan isinya.
Kiai Syamsul menjelaskan Alquran tidak hanya sekedar dibaca atau tilawah saja, tetapi juga qiraah yakni membaca dengan merenungi, memahami Alquran. Sebab hanya dengan cara seperti itu kandungan Alquran bisa diamalkan. Maka menurut kiai Syamsul, membaca Alquran tapi tidak diamalkan itu menjadi sebab matinya hati.
Ketiga, Mengikuti Godaan Iblis.
Kiai Syamsul mengatakan yang juga menyebabkan hati mati sehingga doa tak diijabah adalah mengikuti godaan iblis. Hamba tersebut mengakui bahwa Iblis adalah musuh tetapi pada saat yang sama ia terus mengikuti bisikan, rayuan, godaan Iblis. Bahkan ia dengan sengaja dan merasa nyaman mengikuti bisikan Iblis.
Keempat, Mengaku Cinta Rasul tapi tak melaksanakan sunah
Hamba tersebut di mana-mana mengaku bahwa dirinya membela Rasulullah. Ia memproklamirkan kepada orang lain bahwa dirinya adalah barisan Rasulullah. Tetapi pada saat yang sama, ia tidak konsisten dengan sunah Rasulullah. Ia tidak pernah mengikuti apa yang telah dikerjakan, dipraktikan oleh rasul.
"Mengaku cinta kepada rasul, bahkan teriak-teriak di mana-mana sebagai pembela rasul, tapi tak diwujudkan, direalisasikan dengan melaksanakan sunah dan atsarnya. Itu adalah dakwah batilah pengakuan bohong, pengakuan yang tak terbukti, dan ini indikator orang itu hatinya mati sehingga doanya tak diijabah," kata kiai Syamsul.
Kelima, tak mensyukuri bikmat Allah
Hamba yang mati harinya sehingga doanya tak dikabulkan adalah mereka yang memakan rezeki yang dikaruniakan Allah tapi tak mensyukurinya. Ia tidak menggunakan nikmat yang diberikan Allah itu sesuai tujuan penciptaannya. Justru rezeki yang didapatnya malah dijadikan alat maksiat dan mendurhakai Allah.
Keenam, Ingin ke Surga tapi tak menempuh jalan ke surga
Hamba tersebut berharap kelak bisa masuk surga. Terapi ketika dirinya ditunjukan jalan ke surga, ia sama sekali tidak mengerjakannya. Ia tidak mengejakan amal ibadah yang dapar mengantarkannya ke surga.
Ketujuh, Ingin terhindar dari neraka tapi mengerjakan perkara yang menjerumuskan diri ke neraka.
Hamba tersebut berharap terhindar dari siksaan api neraka. Tetapi dalam menjalani hidup di dunia, dirinya selalu mengerjakan amal-amal yang justru mendekatkannya kepada siksa neraka.
Kedelapan, tak mempersiapkan kematian
Ia mengetahui bahwa kematian itu haq, tetapi ia tak mempersiapkan diri untuk kematian.
Kesembilan, tak mengambil ibarah dari kematian
Hamba tersebut sering melihat atau bahkan menguburkan orang yang mati. Tetapi ia tidak mengambil sedikit pun ibrah dari kematian itu.
Kesepuluh, Melupakan kesalahan diri
Hamba tersebut sibuk dengan kesalahan orang lain namun pada saat yang sama ia melupakan kesalahan dirinya sendiri. Maka hatinya akan mati dan doanya terhalang sehingga tak juga terkabul.