Puisi : Hening
Sepertiga malam hening nan dingin,
Rep: Giyoto Red: Retizen
Hening
Sepertiga malam hening nan dingin
Ku masih terjaga memaksakan jariku tetap menari
Tuk penuhi janji mengukir mimpi
Mimpi indah dambaan hati setiap insan
Gemericik pancuran di tepi sawah renyah memecah keheningan
Kabut pun turun menyelimuti dinginnya malam
Kicauan burung hantu sesekali hadir di kejauhan
Membuat suasana kian syahdu mendalam
Tak bisa ku biarkan jariku berhenti walau mata pelan berkedip
Tanda lelah menggempur raga
Jangan sampai terlena, ku gapai lentera yang pancarkan cahya penggugah
Bergemuruh menderu di dalam dada
Meneguhkan jiwa tetap terjaga
Mendaki malam yang kian hening
Menunggu kokok ayam jago di pagi hari
sumber : https://retizen.id/posts/113631/puisi-hening
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer:
Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler