Anggota DPR Minta Pemerintah Antisipasi Pasar Kaget saat Mudik

Waka Komisi V DPR meminta pemerintah bisa mengantisipasi pasar kaget saat arus mudik.

Edi Yusuf/Republika
Suasana pasar kaget atau pasar tumpah Gasibu di kawasan Monumen Perjuangan (Monju), Kota Bandung. Wakil Ketua Komisi V DPR meminta pemerintah bisa mengantisipasi pasar kaget saat arus mudik.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi V DPR Roberth Rouw mengatakan, kemacetan berpotensi terjadi dalam mudik Lebaran tahun ini karena antusiasme warga yang tinggi. Apalagi, pemerintah memprediksi sekira 85 juta orang akan melakukan mudik.

Baca Juga


"Diprediksi ada 85 juta pemudik. Kan tidak semuanya menggunakan jalur tol, justru banyak yang menggunakan jalan non tol," ujar Robert lewat keterangan tertulisnya, Senin (25/4/2022).

Salah satu penyebab kemacetan saat mudik Lebaran, jelas Robert, adalah hadirnya pasar kaget di sejumlah titik. Menurutnya, hal ini harus dapat diantisipasi oleh pemerintah, aparat kepolisian, dan masyarakat.

"Harapan kami pemerintah bisa mengantisipasi kemacetan di daerah karena biasanya muncul pasar kaget atau pasar tumpah. Harus dijaga karena setiap mudik lebaran, ini (pasar kaget) yang membuat kemacetan," ujar Robert.

Untuk jalan tol, ia mengingatkan agar para petugas di lapangan benar-benar sigap melihat situasi dan kondisi. Jika ada tanda-tanda arus kendaraaan mulai padat, maka perlu dilakukan berbagai skema antisipasi.

Ia meyakini, dengan berbagai kebijakan yang diberlakukan akan mengurangi kemacetan yang ada saat mudik Lebaran mendatang. Apalagi, pembangunan infrastruktur jalan sudah sangat bagus dan baik.

"Potensi kemacetan setidaknya bisa berkurang karena infrastruktur sudah baik. Bisa mengurangi kemacetan dan kecelakaan bisa ditekan," ujar Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR itu.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memaklumi akan ada kenaikan jumlah masyarakat melakukan mudik Lebaran tahun ini, yang diprediksi mencapai 70-80 juta orang. Lonjakan terjadi karena sudah dua tahun warga tak mudik.

Dengan prediksi banyaknya masyarakat melakukan perjalanan mudik itu, Wapres mengimbau agar tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, selain juga melaksanakan vaksinasi Covid-19.

Dia menekankan Pemerintah sudah mengimbau para pemudik untuk melaksanakan vaksinasi dosis penguat atau booster sebelum melakukan perjalanan mudik. Hal itu untuk mengantisipasi transmisi virus dari kota ke desa maupun sebaliknya.

"Karena itu, pesannya supaya pemudik tetap menjaga, menerapkan protokol kesehatan, kemudian vaksinasi," ujar Ma'ruf.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler