Betulkah Vaksin HPV Sebabkan Gangguan Kesuburan dan tak Semua Perempuan Bisa Divaksinasi?

Kekhawatiran jadi tidak subur bikin orang enggan mendapatkan vaksin HPV.

KICKS/Golin
Artis Yuki Kato mendapatkan vaksin HPV sebagai upaya perlindungan dari kanker serviks. Sebagian orang khawatir akan mengalami masalah kesuburan kalau mendapatkan vaksin HPV.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang yang enggan memberikan vaksin HPV kepada diri sendiri atau anak-anak perempuan mereka karena beredar kabar bahwa vaksin HPV bisa menyebabkan infertilitas atau gangguan kesuburan. Infertilitas ini disebut terjadi karena vaksin HPV menyebabkan kegagalan ovarium prematur.

Faktanya, beragam studi sistematis terhadap vaksin HPV dan infertilitas tidak menemukan adanya hubungan antara vaksinasi HPV dengan masalah ketidaksuburan. Dikutip dari laman Insider, studi juga tidak menemukan adanya hubungan antara pemberian vaksin HPV dengan kondisi yang dapat mengganggu kesuburan bernama insufisiensi ovarium primer.

Vaksin HPV juga disebut dapat menyebabkan terjadinya sindrom kelelahan kronis, sindrom nyeri regional kompleks, dan sindrom takikardia postural. Berbagai studi telah dilakukan dan tidak menemukan bukti bahwa vaksin HPV dapat menyebabkan ketiga masalah tersebut.

Baca Juga


Kelompok yang tak disarankan vaksinasi HPV
Meski bermanfaat dan aman, ada beberapa kelompok yang tidak disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV. Salah satunya adalah orang dengan reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam vaksin HPV.

Vaksinasi HPV untuk anak SD. - (Republika)

Ibu hamil juga tidak disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV. Orang-orang dengan alergi terhadap ragi atau yeast tidak disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV merek Gardasil dan Gardasil 9. Kedua merek vaksin HPV ini mengandung yeast di dalamnya.

Di sisi lain, vaksin HPV aman diberikan kepada orang-orang yang sedang demam ringan dengan suhu di bawah 38,3 derajat Celsius, sedang mengalami hidung beringus, atau batuk. Namun, orang-orang dengan yang sedang sakit dan mengalami gejala sedang atau berat sebaiknya menunggu sampai sembuh sebelum mendapatkan vaksin HPV.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler