Tips Mudik Aman dengan Motor

Pastikan helm yang digunakan merupakan helm yang berkualitas, nyaman dan bersih.

ANTARA/Oky Lukmansyah
Pemudik bersepeda motor melintasi jalur pantura,Tegal, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022). Pada H-4 jumlah pemudik bersepeda motor terpantau mulai meningkat dibandingkan hari sebelumnya dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada malam hari dan H-3.
Rep: Eric Iskandarsjah Z Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melakukan perjalanan jarak jauh atau mudik dengan sepeda motor sangat tidak dianjurkan. Namun, atas pertimbangan tertentu, sebagian masyarakat Indonesia tetap lebih memilih kendaraan roda dua untuk mudik.

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pun membagikan sejumlah kiat bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor. Asst. to Service Dept. Head SIS, Hariadi mengatakan, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah helm.

"Pastikan helm yang digunakan merupakan helm yang berkualitas, nyaman dan bersih. Terutama pada bagian visor karena berkaitan dengan visibilitas pengendara," kata Hariadi dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Kamis (28/4).

Ia menyarankan, helm yang digunakan adalah helm standar nasional Indonesia (SNI). Karena, helm tersebut bisa dipastikan telah melalui pengujian saat menghadapi beragam kondisi sehingga bisa memberikan perlindungan yang optimal.

Selanjutnya, pengendara juga disarankan untuk mempersiapkan jas hujan. Sebaiknya, pengendara memilih jas hujan yang nyaman dan berwarna cerah sehingga bisa meningkatkan visibilitas saat hujan,

"Pengendara juga harus memeriksa kondisi sepeda motor di bengkel resmi agar pemeriksaan dilakukan secara tepat dan menyeluruh. Selain itu, pengendara juga harus membekali diri dengan tool kit seperti obeng, kunci busi dan kunci pas sehingga bisa melakukan perbaikan ringan saat mengalami kondisi darurat," ucapnya.

Di satu sisi, ia juga menyarankan agar pengendara membawa barang bawaan secukupnya. Mengingat, sepeda motor memiliki kemampuan akomodasi yang terbatas sehingga jika membawa muatan yang berlebihan maka hal itu bepotensi membuat perjalanan jadi kurang aman dan kurang nyaman.

"Hal lain yang tidak kalah penting adalah jangan memaksakan diri dalam berkendara. Seperti memaksakan diri dalam hal memacu kendaraan maupun memaksakan fisik pengendara saat sudah kelelahan atau mengantuk. Jangan mengebut dan beristirahatlah di tempat yang layak, serta maksimal berkendara setiap 3 jam sekali agar kondisi badan selalu prima dalam berkendara," ujarnya.


Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler