Menengok Suasana Salon An-Nisa di Lapas Perempuan Klas II A Malang
Jelang Idul Fitri, permintaan layanan perawatan di Salon An-Nisa meningkat.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ada banyak aktivitas yang dilakukan warga binaan Lapas Perempuan Kelas II A Malang. Salah satunya terlihat dari aktivitas perawatan rambut di Salon An-Nisa yang nampak dipenuhi beberapa pelanggan dari warga binaan lapas.
Salon An-Nisa tidak seperti salon pada umumnya. Tempat perawatan rambut ini terletak di tengah-tengah blok Lapas perempuan Kelas II Malang. Ada pengamanan dan jeruji besi yang harus dilalui untuk bisa melihat salon tersebut.
Salon An-Nisa sudah berdiri di Lapas Perempuan Malang sejak 2018 lalu. Para pekerja di salon tersebut terdiri atas dua warga binaan. Salah satu pegawai salonnya dikenal dengan nama Rusmiati.
Rusmiati mengaku sudah melayani perawatan di Salon An-Nisa sejak 2018. Di tempat ini, dia melayani warga binaan yang hendak merawat diri terutama bagian rambutnya. "Bahkan kita juga melayani perawatan ibu-ibu petugas lapas," jelas perempuan berusia 50 tahun tersebut kepada wartawan di Lapas Perempuan Kelas II A Malang, Jumat (29/4/2022).
Saat ini jumlah permintaan layanan perawatan di Salon An-Nisa mengalami peningkatan. Terlebih dengan datangnya Hari Raya Idul Fitri selama beberapa waktu ke depan. Pada akhir pekan, dia bisa melayani tiga sampai empat orang di Lapas.
Perempuan asal Surabaya ini menegaskan, jumlah pelanggan di salon sangat dibatasi per harinya. Untuk hari biasa, dia hanya bisa menerima maksimal dua pelanggan. Perawatan di hari-hari tersebut biasanya dimulai sejak pukul 11.00 sampai 15.30 WIB.
Sementara itu, Rusmiati dan temannya membatasi maksimal empat pelanggan pada akhir pekan. Khusus pada jadwal tersebut, Salon An-Nisa dibuka mulai pukul 08.30 sampai 15.30 WIB.
Untuk bisa mendapatkan perawatan di salon, konsumen harus melakukan reservasi. Mereka harus melakukannya minimal tiga hari sebelum perawatan. "Kita tidak bisa menerima banyak-banyak karena menyesuaikan kegiatan di lapas juga," jelasnya.
Salon An-Nisa sendiri menyediakan layanan perawatan rambut dengan berbagai pilihan. Hal ini dimulai dari potong rambut, creambath, masker rambut, semir, toning hingga smoothing. Harga yang ditawarkan beragam yakni dari Rp 15 ribu sampai Rp 350 ribu.
Dengan adanya usaha ini, Rusmiati dan temannya bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 1,5 jutaan per minggu. Jumlah ini bisa tercapai karena rata-rata konsumen menginginkan perawatan smoothing. Harga perawatan ini dibanderol sekitar Rp 150 ribu sampai Rp 350 ribu sesuai dengan panjang atau pendeknya rambut.
Dibandingkan tahun lalu, Rusmiati tak menampik, permintaan perawatan pada kali ini sangat meningkat. Pada tahun lalu, salon benar-benar sepi permintaan dari para konsumen. Hal ini karena para warga binaan di lapas benar-benar harus menjalani isolasi seketat mungkin akibat penyebaran Covid-19.
Pada kesempatan sama, warga binaan Nurul mengaku baru pertama kali mencoba perawatan di Salon An-Nisa. Sebab itu, ia merasa senang karena pada akhirnya bisa merawat dirinya dengan baik. "Ini murni ingin mempercantik diri saja. Gak ada kaitannya dengan kunjungan keluarga pas Lebaran," jelas perempuan berusia 35 tahun tersebut.
Menurut Nurul, kunjungan keluarga saat Idul Fitri masih dibatasi seperti tahun lalu. Hal ini tidak lepas dari pandemi Covid-19 yang masih belum usai. Sebab itu, pimpinan lapas hanya menyediakan layanan video call untuk bersilaturahim dengan keluarga nanti.
Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat) Lapas Perempuan Kelas II A Malang, Hamlana Riska Achmad Effendi mengungkapkan, aktivitas di Salon An-Nisa merupakan salah satu kegiatan pembinaan yang berada di lapas. Pembinaan di lapas sendiri terdiri atas pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian.
Menurut dia, pembinaan kepribadian meliputi intelektual, kepribadian dan perilaku warga binaaan. "Dan pembinaan kemandirian disesuaikan dengan minat dan bakat warga binaan," jelasnya.