Menyiapkan Mudik Aman dan Sehat

Mari jaga bersama sehingga mudik kali ini bisa menjadi mudik yang sehat dan nyaman.

ANTARA/Patrik Cahyo Lumintu
Sejumlah calon penumpang membawa barang bawaannya menuju bus di Terminal Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (30/4/2022). Pada H-2 Lebaran, puncak arus mudik di terminal Bungurasih tersebut dipadati penumpang yang didominasi karyawan pabrik dan swasta untuk pulang kampung ke sejumlah daerah di Jawa Timur.
Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah tas travel ukuran besar dan sebuah tas jinjing berukuran sedang tampak tertata rapi di tengah kamar indekos berukuran 4 x 5 meter itu. Pemandangan yang tidak biasanya, tas travel itu seolah-olah siap untuk dibawa pergi.

Anggy (30) telah menjadwalkan akan mudik ke kampung halamannya di Bengkulu pada tanggal 28 April. Ini merupakan mudik Lebaran yang menggembirakan baginya setelah 2 tahun tak bisa merayakan Idulfitri bersama keluarga akibat pandemi Covid-19.

Setelah Pemerintah mengizinkan masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran 2022, wanita yang bekerja di salah satu perusahaan BUMN itu telah bersiap untuk membeli tiket pesawat 3 pekan sebelum hari keberangkatan.


Pilihan membeli tiket jauh hari sebelum hari keberangkatan merupakan salah satu strategi untuk mendapatkan harga tiket yang wajar. Sebab, menjelang Idul Fitri harga tiket pasti pesawat merangkak naik dari harga kewajaran, bahkan jadwal penerbangan tidak lagi tersedialantaran sudah habis dibeli orang.

"Ada teman yang sudah kehabisan tiket untuk mudik tanggal 29. Makanya, pesan tiket jauh-jauh hari sebelum berangkat," ucap Anggy ditemui di kontrakannya, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (28/4).

Pada tahun ini menjadi mudik akbar. Survei Kementerian Perhubungan memprediksikan ada sekitar 82 juta orang melakukan mudik, dan sebanyak 27 juta di antaranya menggunakan kendaraan mobil pribadi dan 17 juta menggunakan sepeda motor.

Jalur yang menjadi sasaran utama pemudik adalah jalur timur, yakni ke arah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Melihat euforia masyarakat yang tinggi pada mudik kali ini, Presiden RI Joko Widodo pun mengimbau masyarakat untuk melakukan mudik lebih awal untuk menghindari puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada tanggal 28, 29, dan 30 April.

Hal ini guna mengantisipasi terjadinya kepadatan arus lalu lintas yang dapat menghambat kelancaran mudik kali ini.

Mudik Aman
Menindaklanjuti kebijakan pemerintah yang memperbolehkan masyarakat melakukan mudik, Polri bersama kementerian/lembaga dan instansi terkait bersatu padu untuk menciptakan mudik aman, lancar, dan sehat untuk masyarakat.

Dalam mengamankan mudik Lebaran ini, Polri menggelar Operasi Ketupat 2022 yang melibatkan 144.392 personel gabungan dari TNI/Polri, pemerintah daerah, serta sukarelawan.

Personel itu terdiri atas 876 personel Mabes Polri, 87.004 personel polda jajaran, 56.512 personel dari instansi lainnya, seperti TNI, BNPB, BMKG, Pertamina, Jasa Marga, satpol PP, dinas perhubungan, dinas kesehatan, pramuka, dan mitra kamtibmas.

Seluruh personel yang dilibatkan akan mengisi di 2.702 posko yang terdiri atas 1.710 pos pengamanan (pos pam), 734 pos pelayanan (posyan), dan 258 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat-pusat keramaian, pusat perbelajaan, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata, dan sepanjang jalur mudik.

Posko Operasi Ketupat 2022 yang didirikan Polri dilengkapi fasilitas yang membantu pemudik melaksanakan mudik dengan aman, lancar, dan sehat. Posko tersebut dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, sepertitempat istirahat bagi pengemudi, fasilitas kesehatan, layanan informasi, pengawasan protokol kesehatan, dan skrining aplikasi PeduliLindungi, kegiatan pembagian masker dan sanitizer, petugas pengatur lalu lintas, dan penanganan kecelakaan lalu lintas, serta pembagian takjil dan makan sahur gratis.

Selain layanan-layanan tersebut, Polri juga menyiapkan upaya-upaya mencegah terjadi kemacetan di sepanjang jalur mudik. Utamanya arah Jawa, dengan melakukan rekayasa lalu lintas.

Rekayasa lalu lintas yang disiapkan, seperti skema contraflow di jalan tol dari KM 47 Cikampek sampai KM 70 Cikupa Utama.

Pemberlakuan sistem satu arah (one way) dan ganjil genap dari KM 47 Cikampek sampai dengan KM 414 Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah.

Rekayasa lalu lintas ini mulai diterapkan pada arus mudik mulai 28 April hingga 1 Mei. Begitu pula, pada arus balik mulai 6 sampai 9 Mei.

Namun, memasuki H-4, Polri melakukan diskresi dengan menyesuaikan jadwal one way yang semula mulai pukul 07.00 sampai 24.00 WIB pada hari Jumat (29/4), berubah menjadi 07.00 WIB sampai 08.00 WIB keesokan harinya (Sabtu,30 April 2022).

Mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dilakukan normalisasi, yakni arus lalu lintas berlaku normal dua arah. Setelah pukul 16.00 sampai 08.00 WIB (1 Mei) diberlakukan one way.

Strategi lain untuk mengurai kemacetan adalah mendorong masyarakat melaksanakan mudik lebih awal dengan menghindari puncak arus mudik. Selain itu, mendorong masyarakat menggunakan jalur-jalur alternatif selain jalan tol, seperti jalur pantai utara (pantura) atau jalur pantai selatan (pansela).

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo pun mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan moda transportasi umum guna menghindari kemacetan arus mudik. Pemerintah melalui kementerian/lembaga dan instansi pemerintah melaksanakan program mudik gratis untuk membantu masyarakat bisa mudik ke kampung halaman.

Hal ini sekaligus mengurangi beban jalan akibat pergerakan kendaraan yang melakukan mudik.

Polri ikut menyediakan 400 unit bus dengan kuota pemudik gratis sebanyak 20.000 orang untuk diberangkatkan mudik ke wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Polri juga mengimbau agar masyarakat dapat menggunakan moda transportasi umum lain, seperti pesawat dan kereta api, sehingga dapat mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di jalan raya.

Mudik Sehat
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir, sejumlah negara seperti Cina melakukan kembali penguncian wilayah (lockdown) karena kasus positif Covid-19 meningkat lagi.

Indonesia, kata Kapolri, memiliki pengalaman yang sama pada perayaan hari besar keagamaan. Pada saat itu aktivitas masyarakat meningkat, kerap diikuti oleh peningkatan kasus positif Covid-19.

Peningkatan kasus positif Covid-19 setelah hari besar keagamaan dan libur nasional terjadi 2 tahun berturut-turut, yakni pada tahun 2020 dan 2021. Untuk itu, upayanya adalah memperketat protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi primer dan penguatan (booster).

Polri menyediakan layanan vaksinasi di setiap posko Operasi Ketupat 2022 yang tersedia di sepanjang jalur mudik. Langkah ini membantu masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi booster yang dijadikan syarat melakukan perjalanan mudik tanpa harus melaksanakan rapid test antigen atau PCR. 

"Saya ingatkan pandemi belum sepenuhnya usai," kata Kapolri.

Saat ini rata-rata penambahan kasus seharian berada di angka antara 500 dan 1.000 kasus per hari atau 0,804 persen. Sementara itu, standar WHO minimal 5 persen tingkat keterisian rumah sakit di angkat 2,9 persen dan tingkat kematian di angka 2,58 persen atau standar 3,4 persen.

Melihat tren positif tersebut, Pemerintah telah memberikan kelonggaran terhadap berbagai aktivitas masyarakat. Salah satunya pada tahun ini diperbolehkan mudik setelah 2 tahun yang lalu dilarang.

Mari jaga bersama sehingga mudik kali ini bisa menjadi mudik yang sehat dan nyaman. Sehat karena sudah divaksin secara lengkap dan juga booster, serta nyaman karena bisa atur waktu mudik sehingga kemacetan bisa dihindari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler