Manfaatkan Momentum Mudik, Menkop Dorong Pelaku UMKM Gunakan Rest Area untuk Promosi
Kawasan rest area yang menjadi lokasi favorit pemudik ketika beristirahat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta, momentum mudik jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H ini dimanfaatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mempromosikan produk unggulan daerah masing-masing. Salah satunya melalui pemanfaatan kawasan rest area yang menjadi lokasi favorit pemudik, ketika beristirahat dalam perjalanan ke kampung halaman.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2021 tentang Jalan Tol, yang merupakan turunan atau aturan pelaksana Undang-Undang (UU) Cipta kerja. Aturan itu secara resmi mewajibkan pengusaha jalan tol mengalokasikan minimal 30 persen lahan mereka di rest area atau tempat peristirahatan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Momentum Idul Fitri tahun ini juga harus dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk reborn. Tumbuh kembali, melaju, dan semakin dekat dengan masyarakat Indonesia. Saya berpesan kepada saudara-saudari yang sedang bersiap merayakan Lebaran atau sedang mudik, jangan lupa bangga beli produk UMKM kita," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima, Ahad (1/5/2022).
Ia pun melakukan kunjungan sekaligus membuka Bazar Mudik Lebaran 2022 di Rest Area KM 39A Ruas Jakarta-Cikampek, Jawa Barat pada Kamis (28/4). Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Eddy Satriya, Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru Santoso, Kadiskop dan UKM Kabupaten Bekasi Iyan Priyatna, Kadiskop dan UKM Kabupaten Karawang Ade Sudiana, Perwakilan Perum Bulog Wilayah Jawa Barat, Perwakilan PT Mayora Indah, dan Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyyin (HPN) Abdul Kholik.
Teten juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam mewujudkan Bazar Mudik Lebaran di Rest Area. Menurutnya, langkah tersebut sangat efektif membantu UMKM meningkatkan omzet penjualannya.
Pemerintah, sambungnya, akan terus memperkuat ekosistem usaha agar UMKM semakin maju. Salah satunya dengan memberikan afirmasi pemanfaatan 30 persen infrastruktur publik untuk UMKM.
Seperti Bazaar Mudik Lebaran 2022 ini di Rest Area 39A di Bekasi, Jawa Barat dan akan dilaksanakan juga di Rest Area 360A dan 456A di Provinsi Jawa Tengah. "Tak hanya rest area, bandara, stasiun, juga area publik harus memberikan 30 persen areanya untuk UMKM, sebagaimana diatur Undang-Undang Ciptaker. Termasuk belanja 40 persen pemerintah pusat dan daerah, yang segala prosedur sudah dipermudah, karena perlu ekosistem untuk mendorong UMKM tumbuh dan berkembang," tuturnya.
Hal itu, kata dia, karena pemerintah menyadari, dari waktu ke waktu, dari masa krisis satu ke krisis yang lain, justru UMKM-lah yang menjadi penopang dan bertahan sehingga tak bisa lagi berpikir UMKM hanya sebagai bumper. Sebab 97 persen lapangan kerja disediakan UMKM, padahal UMKM hanya mengakses kurang dari 20 persen kredit perbankan.
"Ekonomi Indonesia itu ekonomi rakyat, ya UMKM. Maka perlu ekosistemnya dibangun. Saya juga sudah minta diatur lahan untuk UMKM, tapi harga sewa juga jangan kemahalan. Aturan 30 persen itu juga termasuk dihitung biaya sewa yang kompetitif," tuturnya.
Ia juga mengingatkan, salah satu yang perlu diperhatikan yaitu kemasan oleh-oleh yang pasti menjadi buruan pemudik saat pulang kampung. Teten meminta, agar para pelaku UMKM memperhatikan kemasan dari produk yang dijual.
"Oleh-oleh ini jangan dianggap enteng. Ia punya potensi penjualan yang sangat besar dan menjadi kekuatan ekonomi rakyat. Orang kalau mudik pasti yang dicari oleh-oleh khas daerahnya bukan yang lain. Jadi saya juga meminta pemerintah daerah atau dinas setempat membantu UMKM dalam mengemas produknya agar menarik," kata Menkop.
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) sendiri kata Teten, memiliki program Rumah Produksi bersama yang membantu UMKM untuk bisa memproduksi barang serta kemasannya secara bersama-sama, namun dengan harga yang murah. Saat ini sudah waktunya ekonomi kecil diagregasi, agar meningkatkan produk dan mutunya, sehingga tak kalah bersaing dengan produk industri besar.
Terkait ini, Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop Eddy Satriya menyampaikan, digelarnya Bazar Mudik Lebaran 2022 di Rest Area 39A bertujuan memberikan akses tambahan fasilitas berdagang. Sekaligus mempromosikan karya komoditas produksi lokal UMKM Tanah Air.
"Kami mendorong usaha mikro untuk dapat berusaha di Rest Area Jalan Tol, secara gratis, serta mengenalkan dan meningkatkan penjualan produk mereka. Selain itu kami juga menggandeng berbagai pihak dalam menjalankan program ini. Tak hanya di Rest Area KM 39A, bazar juga akan digelar di KM 360A dan 456A di Jawa Tengah," jelas Eddy.
Kegiatan Bazar Mudik Lebaran 2022 dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada 28-30 April 2022 bertempat di Rest Area 39 A Ruas Tol Jakarta-Cikampek. Peserta yang ikut dalam Bazar Mudik Lebaran di Rest Area 39A sebanyak 45 usaha mikro yang berasal dari Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.
Di samping kegiatan Bazar di Rest Area 39A, bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sragen dan PT Jasa Marga Related Business, Kemenkop turut memfasilitasi usaha mikro untuk meningkatkan penjualan produknya di Rest Area 519A. Hal itu melalui kegiatan Rebranding Pujasera UMKM.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru Santoso menambahkan, dari total 52 rest area yang tersebar sepanjang kilometer trans Jawa, sekitar 26 titik dikelola langsung oleh Jasa Marga, dan sisanya melalui mitra. Ia memastikan, ke-26 titik rest area tersebut telah memenuhi ketentuan 30 persen area diperuntukkan bagi promosi UMKM.
"Bahkan yang dikelola mitra juga kami pantau dan awasi untuk juga memenuhi ketentuan tersebut. Bahkan di 26 rest area kelolaan Jasa Marga, porsinya sudah mencapai 70 persen bukan lagi 30 persen area promosi untuk UMKM. Kami sangat concern dan peduli terhadap UMKM," ujar dia.
Bentuk kepedulian lain Jasa Marga kepada UMKM lanjut Heru, tak hanya pemberian lahan promosi di rest area, dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN, pihaknya memberikan bantuan permodalan dan dana hibah kepada UMKM. "In menjadi bagian dari CSR dan komitmen sustainability kami, agar UMKM naik kelas," jelasnya.