Ilmuwan Lihat Aurora Seperti Cacing di Mars
Aurora membentang di tengah planet Mars,
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan misi Mars Uni Emirat Arab (UEA) telah melihat aurora ‘seperti cacing’ yang membentang di tengah Planet Merah tersebut. Penemuan aurora “berliku-liku” atau cahaya bersinar tinggi di atmosfer timbul dari aktivitas matahari yang berinteraksi dengan medan magnet.
Pemandangan ini berasal dari pengamatan pengorbit Hope, yang telah bekerja sejak Februari 2021. Mars memiliki medan magnet yang tidak merata, membuat aurora sulit dilacak.
Dilansir dari Space, Sabtu (30/4/2022), Hope telah membantu pengamatan aurora malam hari (aurora difus dan aurora diskrit) yang tidak didapatkan di misi lain. Pengamatan pada skala itu membutuhkan kemampuan unik Hope untuk mengambil “snapshot” seluruh cakram atmosfer Mars yang tipis.
“Kami melihat efek aurora terpisah dalam skala besar dan dengan cara yang tidak pernah kami bayangkan,” kata Hessa Al Matroushi, pemimpin sains EMM, dalam sebuah pernyataan melalui email.
Jenis aurora Mars yang dipelajari sebelumnya disebabkan oleh berbagai faktor. Aurora diskrit, misalnya, tampaknya terjadi di atas mineral magnetik di kerak planet. Sedangkan aurora proton disebabkan oleh interaksi antara angin matahari, yang merupakan aliran konstan partikel bermuatan yang mengalir dari matahari kita, dan hidrogen di atmosfer Mars yang tipis.
Aurora diskrit berliku-liku yang baru diidentifikasi kemungkinan lebih mirip asalnya dengan aurora difus, yang disebabkan oleh badai matahari yang intens.
Para ilmuwan berharap bahwa pemahaman yang lebih baik tentang penampilan aurora diskrit berliku-liku dan fitur aurora lainnya dapat mengasah pemahaman mereka tentang angin matahari dan cara magnet Mars mempengaruhi planet ini.
"Sejak pengamatan pertama aurora diskrit itu, kami terus melihat pola aurora baru yang luar biasa yang membuka wawasan baru tentang interaksi partikel bermuatan di atmosfer Mars," kata Al Matroushi.
"Ada banyak sekali informasi baru di sini untuk tim sains EMM [Emirates Mars Mission] untuk bekerja sama.”
Ilmuwan mengatakan banyak informasi tersembunyi dalam data arsip dari misi lain, terutama yang dikumpulkan oleh Mars Express Badan Antariksa Eropa (ESA) yang sudah berjalan lama dan pesawat ruang angkasa MAVEN (Mars Atmosphere and Volatile Evolution) NASA yang mengamati atmosfer Planet Merah.
"Aurora diskrit yang berliku-liku adalah penemuan mengejutkan yang dalam banyak hal membuat kita menggaruk-garuk kepala dan kembali ke papan gambar," kata Rob Lillis, ilmuwan planet di University of California, Berkeley yang bekerja pada instrumen spektrometer ultraviolet Mars Emirates, mengatakan dalam pernyataan yang sama.