Kegembiraan Idul Fitri Anak Yatim di Afghanistan

Lembaga kemanusiaan Turki berbagi dengan anak yatim di Afghanistan

Republika/Mabrurah
Ibu Kulsum (baju kotak-kotak) dan anak laki-lakinya Sadroh, asal Afganistan, Selasa (16/7/2019).
Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Lembaga bantuan kemanusiaan dikelola pemerintah Turki pada Selasa (3/5/2022) menyelenggarakan berbagai kegiatan hiburan, untuk berbagi kegembiraan Idul Fitri dengan anak yatim di Afghanistan. Badan Koordinasi dan Kerjasama Turki (TIKA) membagikan es krim, permen kapas, popcorn, serta berbagai makanan dan minuman kepada anak-anak di Panti Asuhan Aladdin di Ibu Kota Kabul.

Anak-anak juga diajak untuk bermain voli, basket, bulu tangkis, dan berbagai permainan sebagai bagian dari acara tersebut. Pada kesempatan itu, pejabat Turki juga memberikan uang saku senilai 500 Afghani atau hampir 6 dolar AS kepada setiap anak yatim. Duta Besar Turki untuk Kabul, Cihad Erginay mengatakan, kegiatan kemanusiaan oleh organisasi Turki telah berlanjut di seluruh negeri.

“Kami telah memberikan perhatian khusus kepada panti asuhan, mengadakan buka puasa bersama di beberapa panti asuhan, dan  berbagai kegiatan diadakan untuk menghibur anak yatim,” ujar Erginay, dilansir Anadolu Agency, Rabu (4/5).

Seorang anak yang tinggal di panti asuhan, Mercan Nuri (12 tahun) mengaku sangat senang karena mendapatkan hadiah dan bisa bersenang-senang dengan seluruh temannya. "Kami sangat senang. Hari ini adalah hari terbaik dalam hidup saya," ujarnya.

Seorang anak panti asuhan lainnya, Gift Sefik (9 tahun) mengatakan, dia dan teman-temannya bisa menikmati makanan lezat ketika Idul Fitri. Afghanistan menghadapi krisis kemanusiaan setelah jatuhnya pemerintahan Kabul yang didukung Amerika Serikat (AS), dan Taliban kembali mendapatkan kekuasaan.

Sejak Taliban kembali berkuasa, sejumlah lembaga donor internasional menghentikan bantuan keuangan. Selain itu, AS membekukan aset bank sentral Afghanistan senilai miliaran dolar sehingga menyebankan perekonomian terguncang.

Sementara, sebagian besar negara di dunia belum mengakui kepemimpinan Taliban di Afghanistan. PBB memimpin misi kemanusiaan untuk memberikan bantuan bagi warga Afghanistan yang kelaparan karena tidak mampu membeli makanan.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler