Minat Wisatawan Naik Kuda di Istana Maimun Cukup Tinggi

Minat masyarakat untuk naik kuda di destinasi wisata Istana Maimun Medan cukup tinggi

ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sejumlah wisatawan berkunjung ke Istana Maimun di Kota Medan, Sumatera Utara. Minat masyarakat untuk naik kuda di destinasi wisata Istana Maimun Medan cukup tinggi
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Minat para wisatawan untuk naik kuda di lapangan rumput Istana Maimun Medan, Sumatera Utara pada H+5 Idul Fitri 1443 Hijriah atau Ahad (8/5/2022) cukup tinggi, karena banyaknya warga yang menggunakan jasa kuda tersebut.

Baca Juga


Pemantauan di lokasi Istana Maimun, ada sebanyak dua ekor kuda yakni warna putih dan warna coklat selalu siaga menunggu pesanan wisatawan yang ingin berkeliling mengitari halaman istana yang cukup luas dan memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi.

Para wisatawan yang tertarik naik kuda tersebut, yakni anak-anak yang berumur 6 hingga 10 tahun. Pengunjung yang ingin naik kuda itu, terlebih dahulu membayar uang sewa Rp 20 ribu.

Selanjutnya penjaga kuda membawa wisatawan keliling di lapangan rumput Istana Maimun selama lebih kurang sepuluh menit. "Saya baru pertama kali ini mencoba naik kuda di lokasi objek wisata Istana Maimun, dan benar mengasyikkan dalam merayakan Lebaran 2022 ini," ucap salah seorang pelajar SD di Medan Labhan, Bibah (9 tahun).

Objek wisata Istana Maimun Medan yang berlokasi di Jalan Brigjend Katamso pada Lebaran 2022 dipadati para pengujung yang berasal dari Medan, Aceh, Padang, Pekanbaru, Binjai, Langkat, Pematang Siantar dan berbagai daerah lainnya.

Data yang diperoleh di wikipedia, Istana Maimun didesain oleh arsitek Capt. Theodoor van Erp, seorang tentara Kerajaan Belanda yang dibangun atas perintah Sultan Deli, Sultan Ma'moen Al Rasyid.

Pembangunan istana ini dimulai dari 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891. Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 meter persegi (M2) dan 30 ruangan.

Istana Maimun terdiri dari 2 lantai dan memiliki 3 bagian yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan sayap kanan. Bangunan istana ini menghadap ke Timur dan pada sisi depan terdapat bangunan Masjid Al-Mashun atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Raya Medan.

Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang tua, tetapi juga desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu Deli, dengan gaya Islam, Spanyol, India, Belanda dan Italia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler