Dinkes Tangerang Minta Puskesmas dan RS Siaga Kasus Hepatitis Misterius
Kabupaten Tangerang belum menemukan kasus hepatitis misterius
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten meminta seluruh fasilitas kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit, di daerah itu siap siaga serta mewaspadai kasus hepatitis akut yang hingga saat ini masih misterius.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Tangerang dr Sumihar Sihaloho di Tangerang, Selasa (10/5/2022), mengatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan secara resmi kejadian luar biasa (KLB) terkait hepatitis akut pada 15 April 2022. Pihaknya meminta seluruh kepala puskesmas, direktur RS, kepala laboratorium kesehatan setempat waspada secara dini dalam mengenai kejadian tersebut.
"Kami sudah menghimbau kepada surveilans di puskesmas maupun di RS untuk waspada dan siap siaga merespons kejadian Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology itu," katanya.
Ia menyebutkan seluruh fasilitas kesehatan di bawah pengawasan Pemkab Tangerang dapat memantau dan melaporkan jika adanya indikasi kasus penyakit hepatitis serta untuk langsung mengomunikasikannya. Pihaknya juga menyarankan petugas pelayanan kesehatan memberikan edukasi mengenai pencegahan dengan tetap menjaga pola hidup sehat terhadap anak serta disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
"Tentunya dalam pencegahan ini masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga pola hidup sehat," ujarnya.
Sejauh ini, di Kabupaten Tangerang belum menemukan kasus hepatitis akut yang menyerang anak ini. Namun, jajarannya selalu waspada dalam mengantisipasi terjadinya kasus tersebut. "Sampai saat ini belum ada, tetapi kita tetap waspada," ujarnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology). Dalam surat edaran disebutkan bahwa WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya pada anak-anak usia 11 bulan sampai lima tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan terus bertambah dan tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara. Kisaran kasus terjadi pada anak usia satu bulan sampai dengan 16 tahun. Sebanyak 17 anak di antaranya atau 10 persen memerlukan transplantasi hati dan satu kasus dilaporkan meninggal.