Zelenskyy Minta Bantuan Internasional untuk Akhiri Blokade Rusia di Pelabuhan
IHRAM.CO.ID,KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak masyarakat internasional mengambil langkah untuk segera mengakhiri blokade Rusia terhadap sejumlah pelabuhan penting. Hal ini untuk memungkinkan pengiriman gandum dan mencegah krisis pangan global.
Zelenskyy telah berbicara dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel, yang mengunjungi Odesa, yang merupakan pelabuhan utama Laut Hitam untuk mengekspor produk pertanian. Rudal telah menghantam lokasi wisata di Odesa dan menghancurkan bangunan pada Senin (9/5/2022).
“Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, di Odesa tidak ada pergerakan reguler armada pedagang, tidak ada pekerjaan pelabuhan rutin. Ini mungkin tidak pernah terjadi di Odesa sejak Perang Dunia Kedua,” kata Zelenskyy.
"Ini merupakan pukulan bagi Ukraina. Tanpa ekspor pertanian kita, lusinan negara di berbagai belahan dunia sudah berada di ambang kekurangan pangan. Dan seiring waktu, situasinya bisa menjadi menakutkan," kata Zelenskyy menambahkan.
Menurut data Dewan Biji-bijian Internasional, Ukraina adalah pengekspor jagung terbesar keempat di dunia pada musim 2020/2021, dan pengekspor gandum terbesar keenam. Tetapi hampir 25 juta ton biji-bijian sekarang tertahan di Ukraina, karena blokade di pelabuhan.
"Langkah-langkah harus segera diambil untuk membuka blokade pelabuhan Ukraina, untuk ekspor gandum," kata Zelenskiyy.
Michel, yang memimpin pertemuan puncak para pemimpin nasional Uni Eropa, mengatakan, dia telah melihat tempat penyimpanan yang dipenuhi pasokan gandum dan jagung siap ekspor. Tetapi bahan pokok tersebut tidak dapat diperdagangkan karena ada blokade di pelabuhan.
"Makanan yang sangat dibutuhkan ini terdampar karena perang Rusia dan blokade pelabuhan Laut Hitam. Menyebabkan konsekuensi dramatis bagi negara-negara yang rentan. Kami membutuhkan tanggapan global," ujar Michel.
Rusia memblokade pelabuhan Ukraina sejak melancarkan invasi pada 24 Februari. Blokade ini telah meningkatkan volatilitas di pasar keuangan internasional, dan menyebabkan kenaikan harga komoditas lebih tinggi.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pekan lalu mengatakan, masalah ketahanan pangan tidak dapat diselesaikan tanpa mengembalikan produksi Ukraina ke pasar dunia. Pejabat pertanian Ukraina mengatakan surplus yang dapat diekspor adalah sekitar 12 juta ton. Sementara analis pertanian mengatakan, stok gandum dan jagung di Ukraina sangat tinggi sehingga tidak akan ada cukup ruang untuk menyimpan hasil panen baru. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang mengunjungi Kiev pada Ahad (8/5) mengatakan, Kanada akan membantu Ukraina menemukan opsi tentang cara mengekspor gandum.