Ilmuwan Temukan Dinding tak Terlihat di Luar Angkasa, Apa Itu?

Dinding tak terlihat ini mungkin dimediasi oleh partikel hipotetis bernama simetri.

Science Alert
Galaksi (ilustrasi).
Rep: mgrol136 Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan percaya bahwa 'gaya kelima' yang bekerja di luar angkasa. Gaya ini diyakini dimediasi oleh partikel hipotetis bernama simetri yang membentuk 'dinding tak terlihat' di luar angkasa.

Baca Juga


Dinding tidak selalu sama dengan dinding ruangan. Dinding ini berfungsi sebagai penghalang. Hipotesis dinding ini dapat menjelaskan bagian misterius dari ruang angkasa yang telah lama membingungkan para astronom.

Sebuah studi baru dapat menjelaskan mengapa para astronom telah dibingungkan selama bertahun-tahun oleh "dinding tak terlihat di ruang angkasa."

Model yang diterima saat ini untuk menjelaskan kosmologi adalah hipotesis materi gelap dingin (CDM) Lambda. Namun, ada satu masalah yang menarik dengan konsep ini, dan itu tidak selalu cocok.

Galaksi kecil harus tersebar dalam orbit yang berantakan di sekitar galaksi yang lebih besar. Namun, sebagian besar galaksi kecil yang mengorbit galaksi yang lebih besar terstruktur dalam bidang datar tipis. 

Bidang atau piringan ini mengingatkan kita pada cincin Saturnus. Hampir seolah-olah galaksi diatur di sepanjang dinding yang tak terlihat di ruang angkasa.

"Satelit" ini, demikian para astronom menyebutnya, dapat ditemukan dalam orbit yang sinkron di sekitar galaksi kita. Mereka juga terlihat di galaksi terdekat.

Para ilmuwan telah menawarkan banyak teori untuk menjelaskan "masalah piringan satelit" selama bertahun-tahun. Namun, sebuah studi baru oleh para peneliti Universitas Nottingham mengusulkan jenis penjelasan yang berbeda untuk hambatan spasial tak berwujud ini. Penelitian saat ini tersedia di server pracetak arXiv.

 

Pandangan baru tentang fisika

Para peneliti percaya temuan mereka mengarah pada kemungkinan penjelasan "fisika baru" pertama yang tidak sepenuhnya menghilangkan materi gelap. Materi gelap, yang menyumbang sebagian besar massa di alam semesta, telah terbukti menjadi salah satu misteri terbesar kosmos. 

Akibatnya, materi gelap telah memainkan peran penting dalam jenis studi ini. Tidak seperti penelitian sebelumnya, studi baru ini menunjukkan bahwa partikel hipotetis yang disebut simetri dapat menciptakan batas ruang yang tidak berwujud. 

"Dinding domain" ini, sebagaimana para astronom menyebutnya, adalah yang menjaga galaksi tetap pada orbitnya yang tepat. Alih-alih mengorbit secara acak, seperti yang diprediksi model CDM, galaksi-galaksi mengorbit dalam pola yang rapi.

Menurut para ahli, ada kemungkinan 50/50 bahwa berbagai lokasi akan menggunakan nilai simetri yang berbeda. Ini bisa menjelaskan perbedaan antara galaksi-galaksi kecil yang mengorbit beberapa galaksi yang lebih besar.

 

Tentu saja ini hanya bukti konsep. Kita perlu membuktikan bahwa simetri ada jika kita ingin membuktikan ada dinding tak kasat mata di luar angkasa. Di sinilah teleskop luar angkasa seperti James Webb berperan. Penelitian lebih lanjut mungkin dapat mengajari kita lebih banyak tentang partikel baru ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler