Wow, Ilmuwan Sukses Tumbuhkan Tanaman Pakai Tanah dari Bulan

Ilmuwan berhasil menanam benih Arabidopsis dalam sampel kecil regolith Bulan.

UF/IFAS photo by Tyler Jones via digital tren
Ilmuwan Rob Ferl (kiri) dan Anna-Lisa Paul (kanan) mengamati tanaman yang dtanam dengan tanah dari Bulan.
Rep: Meiliza Laveda Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, GAISNEVILLE – Para ilmuwan dari University of Florida memberikan kabar baik bahwa mereka berhasil membudidayakan tanaman di tanah bulan untuk pertama kalinya. Pencapaian itu bisa memengaruhi misi luar angkasa jangka panjang nanti di mana astronot perlu memiliki akses ke sumber makanan mereka.

Baca Juga


Untuk melakukan percobaan, para ilmuwan meminjam sampel regolith bulan yang dikumpulkan dari lokasi berbeda di bulan selama tiga misi Apollo yang berlangsung lima dekade lalu. Kemudian mereka menaruh benih tanaman Arabidopsis dalam sampel kecil regolith.

Setelah itu, tunas hijau mula muncul hanya dalam dua hari. Namun, sekitar hari keenam, terlihat tanaman itu tidak sesehat seperti yang ditanam di tanah bumi. Tanaman tumbuh lebih lambat dan memiliki akar kerdil serta beberapa tanaman memiliki daun kerdil.

Pada hari ke-20 tepat sebelum tanaman mulai berbunga, tim memetik tanaman untuk mempelajari asam ribonukleat (RNA) dan asam nukleat yang ada di semua sel hidup yang memiliki kesamaan struktural dengan DNA. Hasil tersebut memperlihatkan tanaman memang mengalami stres.

Respon tanaman mirip dengan cara Arabidopsis yang tumbuh di lingkungan keras lain, seperti di tanah dengan banyak garam atau logam berat. Selain itu, para ilmuwan juga mengatakan kualitas tanah bulan bervariasi karena satu sampel secara khusus menghasilkan hasil pertumbuhan yang lebih buruk dibandingkan dua lainnya.

Sekarang tim berencana untuk menggunakan regolith yang sama untuk menabur lebih banyak benih. Tindakan itu bertujuan untuk mengetahui apakah cara tanaman mengkondisikan bahan bulan.

Studi ini dilakukan ketika Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bergerak maju dengan program Artemis yang berencana untuk menempatkan manusia kembali ke permukaan bulan untuk pertama kalinya sejak misi Apollo 50.

Kepala NASA Bill Nelson mengatakan studi ini sangat penting untuk tujuan eksplorasi manusia jangka panjang. Sebab, mereka perlu menggunakan sumber daya yang ditemukan di bulan dan Mars untuk mengembangkan sumber makanan bagi astronot yang tinggal dan beroperasi di luar angkasa.

“Penelitian pertumbuhan tanaman mendasar ini juga merupakan contoh utama bagaimana NASA bekerja untuk membuka inovasi pertanian yang dapat membantu kita memahami bagaimana tanaman dapat mengatasi kondisi stres di daerah yang kekurangan pangan di bumi,” kata Nelson, dikutip Digital Trends, Jumat (13/5/2022).

Astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) juga telah bereksperimen dengan cara menanam tanaman yang dapat dimakan di satelit yang dapat dihuni dengan tanaman hijau yang berhasil dibudidayakan selama bertahun-tahun. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler