Keutamaan Sholat Malam Meski Hanya Dua Rakaat
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dalam riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu pada sepertiga malam. Lalu Dia berkata, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku maka aku beri, siapa yang meminta ampun kepada-Ku maka Aku ampuni?' Ini berlaku hingga terbitlah fajar." (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain, yaitu dari Amr bin Abasah As-Sulami, dia bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, malam hari manakah yang lebih didengar (waktu yang mustajab)?"
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Pada tengah malam yang terakhir. Sholatlah di waktu ini dengan sholat apa saja yang kamu kehendaki, karena sungguh di waktu tersebut disaksikan (oleh malaikat) dan dicatat (sebagai pahala) hingga tiba (waktu) sholat Subuh." (HR Abu Dawud)
Mantan Mufti Mesir, Syekh Ali Jum'ah menyampaikan penjelasan soal makna qiyamullail, dengan mengutip pendapat para ulama. Dia mengatakan, qiyamullail adalah menghabiskan malam walaupun hanya satu jam dengan sholat maupun ibadah lainnya, dan tidak disyaratkan menghabiskan waktu sepanjang malam.
"Jadi kalau ada seorang Muslim yang sholat dua rokaat setelah Isya dengan niat sholat malam, maka dia sudah mengerjakan sunnah. Tidak harus lama (sampai menghabiskan sebagian besar malam)," kata dia. Karena itu, sholat malam dapat dikerjakan cukup dengan dua rokaat.
Sholat qiyamullail disebut juga dengan sholat malam, dan maknanya lebih umum daripada sholat tahajud. Syekh Jum'ah memaparkan, sholat tahajud menurut para ulama adalah sholat sunnah yang dikerjakan di malam hari setelah tidur. Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Thabrani dari Hajjaj bin Amru RA, yang berkata:
"Apakah kalian mengira bahwa melaksanakan sholat di malam hari sampai subuh berarti telah bertahajud? Tahajud itu adalah sholat setelah tidur, kemudian sholat setelah tidur. Itulah sholatnya Rasulullah SAW."