Thomas Raffles Bangun Singapura untuk Saingi Jakarta

Cita-cita awal Thomas Raffles membangun Singapura adalah untuk menyaingi bandar Batavia, tempat dia berkuasa selama lima tahun (1811-1816).

network /Kurusetra
.
Rep: Kurusetra Red: Partner
Sir Thomas Stamford Raffles. Cita-cita awal Thomas Raffles membangun Singapura adalah untuk menyaingi bandar Batavia, tempat dia berkuasa selama lima tahun (1811-1816).

CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Di Singapura kita akan dapati banyak nama tempat yang mengabadikan Sir Thomas Stamford Raffles. Ada nama lapangan, jalan, bulevard, tempat rekreasi dan hotel yang mengabadikan nama pendiri kota ‘singa’ itu. Bahkan ada juga patung Thomas Raffles, saat dia pertama kali menginjakkan kakinya di Temasek (1819), sebuah dusun nelayan berawa-rawa yang kini menjadi Singapura.

Semua yang berkaitan dengan Thomas Raffles tersebut menunjukkan pemerintah dan rakyat negara pulau tersebut menghargai jasa penguasa dari Inggris itu. Padahal, cita-cita awalnya ketika ia membangun Singapura adalah untuk menyaingi bandar Batavia, tempat dia berkuasa selama lima tahun (1811-1816).

BACA JUGA: Operasi Petrus Berantas Begal dan Preman: Mayat Dikarungin dan Mengambang di Sungai

Bertolak belakang dari Thomas Raffles, Marsekal Herman Willem Daendels (1805-1808) hampir tidak dikenal masyarakat Indonesia. Padahal, marsekal bertangan besi yang diangkat menjadi gubernur jenderal oleh Louis Bonaparte, adik Kaisar Napoleon saat berkuasa di Belanda itu, sampai saat ini masih kita dapati peninggalannya.

Daendels dijuluki ‘Napoleon Betawi’ karena kesetiaannya kepada Prancis. Dialah yang memindahkan pusat kota dari Pasar Ikan ke Weltevreden (Gambir dan Lapangan Banteng). Menyebabkan Batavia meluas ke arah selatan.

BACA JUGA: Selain di Singapura, UAS Juga Pernah Ditolak Masuk 5 Negara


Jalan Raya Pos atau yang dikenal Jalan Daendels.

Daendels juga membangun Jalan Raya Pos sepanjang 1.000 km dari Anyer di Banten sampai ke Panarukan. Jalan raya ini suatu karya monumental bila diingat kala itu belum ada alat-alat berat.

Namun, ia juga dengan bengis memerintahkan kepada para sultan dan bupati untuk mengerahkan ribuan pekerja paksa (rodi) untuk membangun Groote Postweg (Jalan Raya Pos). Fakta sejarah tersebut menunjukkan akibat pembangunan jalan yang kini dapat kita nikmati itu, ribuan pekerja mati dan mayat-mayat berkaparan tak terkuburkan.

BACA JUGA: Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

Masyarakat desa yang dilanda kelaparan sudah tidak lagi mampu bangkit, apalagi mengurus saudara-saudaranya yang meninggal yang oleh agama diwajibkan untuk dimuliakan. Menurut data sekitar 12 ribu orang mati.

Ada lagi prestasi Daendels, ketika ia datang ke suatu daerah, ia menancapkan tongkat kayu dan berkata, ”Coba usahakan bila aku datang kembali ditempat ini telah dibangun sebuah kota". Kemudian jadilah Bandung, yang dijuluki Parijs van Java dan Kota Kembang. Bung Karno ketika menyelenggarakan Konperensi Asia-Afrika (1955) yang dihadiri puluhan kepala negara sengaja memilih Bandung.

BACA JUGA: Daendels Tumbalkan 12 Ribu Pekerja untuk Bangun Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan

Gagasan membangun Jalan Paya Pos muncul di benak Daendles saat ia dalam perjalanan darat pada 29 April 1808 dari Buintenzorg (Bogor) ke Semarang, terus ke Jawa Timur. Itu menunjukkan tekadnya bila diingat jalan ini masih hutan belantara dan melalui daerah-daerah pegunungan dengan banyaknya tebing dan jurang.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:


>
Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Humor Gus Dur: Orang Jepang Sombong Mati Kutu di Depan Sopir Taksi

> Rektor ITK Singgung Manusia Gurun, Teringat Humor Gus Dur Tentang Unta Hewan Gurun yang Pendendam

> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

sumber : https://kurusetra.republika.co.id/posts/137136/thomas-raffles-bangun-singapura-untuk-saingi-jakarta
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler