Generasi Muda Perlu Kuasai Digital

Pelatihan ini dalam rangka memenuhi kebutuhan talenta digital nasional.

www.freepik.com
Generasi Muda Perlu Kuasai Digital (ilustrasi).
Rep: Wahyu Suryana Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Menkominfo, Johnny G Plate, mengundang anak muda yang memiliki talenta teknologi digital ikuti Academy Digital Talent Scholarship. Tahun ini, Kominfo sediakan kuota 200.000 peserta gratis pelatihan yang dibiayai APBN tersebut.

Baca Juga


Ia mengatakan, pendidikan literasi digital diperuntukan bagi generasi milenial yang tertarik teknologi digital. Sebab, selama pelatihan peserta akan diajarkan keamanan siber, kecerdasan buatan, big data, komputasi awan dan virtual reality.

"Pelatihan ini dalam rangka memenuhi kebutuhan talenta digital nasional. Lebih dari 200.000 kuota talent scholarship tahun ini diberikan cuma-cuma bagi seluruh peserta," kata Johnny di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada, Rabu (18/5/2022).

Johnny merasa, teknologi informasi dan komunikasi merupakan tulang punggung pengembangan teknologi digital menjawab tantangan kekinian. Era 2G kemampuan teknologi ponsel bergerak, lalu 3G menghubungkan telepon genggam ke internet.

Setelah itu, digantikan 4G yang memberikan layanan broadband dan komputer dalam genggaman kita. Kini, masuk era jaringan 5G yang memiliki kecepatan internet lebih tinggi, latensi yang lebih rendah dan konsumsi energi lebih efisien.

Ia menyebut, teknologi 5G tengah dibangun secara bertahap yang saat ini tersedia di 13 kota Indonesia. Pengalihan siaran TV analog ke digital pada November tahun ini dan alokasi frekuensi 700 MHz, diharap memperluas pemanfaatan teknologi 5G.

"Diproyeksikan peralihan ke 5G pemanfaatan spektrum 700 MHz akan memberikan manfaat dengan penciptaan 4,6 juta pekerjaan baru di bidang 5G dan memberi dampak ekonomi sebesar Rp 784 triliun pada 2030," ujar Johnny.

Soal pengembangan teknologi, Johnny mengutip ahli yang memperkirakan seperempat penduduk dunia nantinya akan menghabiskan satu jam per hari di dunia metaverse. Hal itu dikarenakan semakin pesatnya teknologi metaverse di tingkat global.

Bahkan, negara-negara seperti China, Korea Selatan dan Barbados sudah memanfaatkan teknologi itu. Sedangkan, di Indonesia baru dimulai pihak-pihak swasta. Maka itu, Johnny berharap, semakin banyak kalangan yang menggunakan teknologi ini.

Terkait infrastruktur digital, Kominfo mendorong percepatan pembangunan jaringan fiber optik yang saat ini panjangnya 459 ribu kilometer. Ada di samping proyek pembangunan palapa ring menghubungkan konektivitas antar pulau di Indonesia.

Rektor UGM, Prof Panut Mulyono menambahkan, saat ini mereka memberikan perhatian ke perkembangan teknologi metaverse. Memungkinakan manusia melakukan berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di dunia nyata dapat dilakukan di ruang virtual.

Sejak 2021, UGM sudah menggelar kelas kecerdasan digital tidak hanya untuk mahasiswa UGM sendiri namun melibatkan mahasiswa dari perguruan tinggi lain. Salah satunya kelas yang dikelola Center for Digital Society Fisipol UGM.

"Mahasiswa didorong kemampuan penguasaan teknologi digital, khususnya literasi, pola pikir dan filosofi pengembangan teknologi kecerdasan digital," kata Panut. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler