Partisipasi Perempuan Arab Saudi di Kegiatan Ekonomi Capai Level Tertinggi
IHRAM.CO.ID, RIYADH – Partisipasi perempuan Arab Saudi dalam kegiatan ekonomi mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah Kerajaan, dengan 35,6 persen.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial untuk sektor tenaga kerja, Abdullah Abuthunain.
Dia menyebut tingkat partisipasi ekonomi keseluruhan warga Arab Saudi telah meningkat menjadi 51,5 persen. Saat ini, jumlah warga Arab Saudi yang bekerja di sektor swasta telah melebihi dua juta, baik pria dan wanita.
Berbicara pada konferensi ilmiah pertama untuk penelitian, studi dan indeks pasar tenaga kerja, Abuthunain mengatakan pasar tenaga kerja Saudi saat ini tengah menyaksikan reformasi strategis. Hal ini mencakup delapan bidang penting dan 25 inisiatif pembangunan.
“Strategi pasar tenaga kerja berfokus pada penerapan standar pekerjaan untuk lebih dari 200 profesi, sekaligus membentuk dewan keterampilan untuk sektor ekonomi utama, guna membantu perencanaan pekerjaan dan menetapkan standar keterampilan,” katanya dikutip di Saudi Gazette, Rabu (18/5/2022).
Lebih lanjut, Abuthunain mengatakan akan ada mekanisme partisipatif antara lembaga pembelajaran dan pelatihan dan sektor swasta. Hal tersebut akan membantu dalam menanggapi dengan cepat persyaratan pasar tenaga kerja untuk keterampilan.
Tidak hanya itu, kolaborasi ini juga akan memastikan kesesuaian kurikulum dan mengidentifikasi keterampilan di masa depan, termasuk keterampilan pribadi.
Inisiatif Putra Mahkota Mohammed bin Salman atas visi 2030 banyak mengubah kebijakan yang selama ini berlaku di Arab Saudi, terutama terkait reformasi kebijakan untuk memajukan perempuan Arab Saudi yang banyak diapresiasi negara Barat.
Sejumlah kecil perempuan telah lama bekerja di Arab Saudi, tetapi biasanya memegang pekerjaan sektor publik sebagai guru atau pekerja medis, sesuai dengan aturan pemisahan gender yang dulu ketat.
Tetapi, dengan pembatasan yang lebih longgar pada pencampuran, mengemudi dan beberapa aspek dari sistem perwalian laki-laki, perusahaan mempekerjakan lebih banyak perempuan daripada sebelumnya.
Undang-undang baru telah mempermudah perempuan untuk bekerja dalam pekerjaan yang berhubungan dengan klien.
Perempuan Arab Saudi sekarang menjadi 33 persen dari angkatan kerja atau hampir dua kali lipat dari lima tahun lalu. Di seluruh kelompok usia dan tingkat pendidikan, mereka mengambil pekerjaan yang sebelumnya terbatas pada pria Arab Saudi dan pekerja migran di restoran, supermarket, akuntansi, dan perusahaan desain grafis.
Ekonom Jennifer Peck mengatakan, jabatan pekerjaan yang memang harus diisi wanita biasanya akan diisi orang non-Saudi. “Banyak pekerjaan yang ditujukan kepada perempuan secara tradisional ditempati oleh non-Saudi,” kata Peck.
Menurut penelitiannya, jumlah perempuan Saudi di sektor swasta melonjak menjadi 935.508 pada 2021 dari 56 ribu pada 2010, dan terus meningkat.
Sumber: saudigazette