Sidebar

Petugas Haji Diberi Nasihat Soal Empat Ciri Orang Bertakwa

Thursday, 19 May 2022 12:02 WIB
Petugas Haji Diberi Nasihat Soal Empat Ciri Orang Bertakwa. Foto: Taqwa / takwa (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Ketakwaan menjadi akhir tujuan bagi seorang muslim ketika menghadap Allah SWT. Hal tersebut disampaikan Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas, saat memberikan tausiyah subuhnya kepada peserta bimbingan teknis (Bimtek) petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi, di Masjid Al-Mabrur, Asrama Haji Pondok Gede, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga


 KH Taufik Damas mengatakan, ada empat ciri-ciri orang yang bertakwa. Empat ciri ini dijelaskan Allah SWT dalam Alquran surah Ali-Imran ayat 134.

 "Maka penting sekali mengingatkan tentang ciri-ciri orang yang bertakwa dalam surah Ali Imran ayat 134," katanya.

 "Yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."

KH Taufik menjelaskan ciri pertama orang yang memiliki kedermawanan hati. Bahkan, kata dia menurut ayat 134 Ali Imran 'fis-sarra'i waḍ-ḍarra'i' dia dermawan, mudah membantu orang walaupun ekonominya sedang pas-pasan. 

"Apalagi ekonominya sedang bagus, tentu disesuaikan dengan kadarnya" katanya.

Karena kata dia, ada da tipe orang ketika sedang bagus kondosi ekonominya, maka akan lebih baik dalam hal bersedekah.

Akan tetapi, kata KH Taufik Damas ciri orang yang bertakwa menurut ayat ini ciri orang yang bertakwa adalah, darmawan ketika ekonominya sedang sempit.

"Lebih lagi kalau ekonominya sedang bagus," katanya.

Tanda kedua orang yang bertakwa adalah tidak gampang emosi dan gampang marah. Kemarin saat bulan puasa kata, sifat ini menjadi candra di muka.

"Ketika dia dicaci, dimaki dia ingat sedang berpuasa, maka tidak melayank cacian dan makian orang lain," katanya.

Ciri ketiga orang yang bertakwa adalah yang mudah memaafkan orang lain. Dia itu tidak gampang marah, tidak gampang dendam, karena sebagai manusia semua tidak ada yang punya salah kepada orang lain.

"Pasti kita punya salah. Dan orang yang kalau punya dosa sesama manusia itu lebih berat tanggung jawabnya dibanding di hadapan Allah," katanya.

KH Taufik mengatakan, dosa kepada Allah lebih mudah memohon ampun namun tidak demikian dengan dosa kepada manusia. Kalau dia tidak memberi Maaf maka akan diperhitungkan di akhirat.

Bahkan kata Nabi orang yang bangkrut di akhirat nanti, meski dia ajin puasa, pernah ibadah haji, sedekah. Akan tapi karena banyak berbuat salah, meski banyak pahala atas ibadah itu dibayarkan buat orang-orang yang pernah dizalimi.

"Habis amal ibadahnya mampir dulu ke neraka. Itulah orang yang bangkrut menurut nabi," katanya.

Maka dari itu kata dia penting sekali sesama orang Islam saling memaafkan atas dosa dan kesalahan yang pernah dilakukannya. Wabil khusus terhadap orang-orang yang pernah kita dzalimi.

"Tanda keempat orang yang bertakwa itu adalah selalu gemar melakukan kebaikan," katanya.

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya