AS Cabut Kelompok Ultranasionalis Israel dari Daftar Teroris

Departemen Luar Negeri AS menekankan bahwa langkah itu sangat birokratis.

AP Photo/Ariel Schalit
Seorang penjaga keamanan Israel mengamankan pintu masuk ke pemukiman Yahudi Ariel di Tepi Barat dekat kota Palestina Nablus, Sabtu, 30 April 2022. Militer Israel mengatakan sedang mencari sepasang penyerang Palestina yang menembak dan membunuh seorang petugas keamanan. penjaga di pintu masuk pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki. Penembakan itu terjadi Jumat malam di pintu masuk Ariel, sebuah pemukiman besar di Tepi Barat utara.
Rep: Dwina Agustin Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menghapus kelompok ultranasionalis Israel Kahane Chai bersama empat kelompok lainnya dari daftar organisasi teroris asing (FTO). Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (20/5), departemen mengatakan penghapusan itu merupakan dari prosedur rutin untuk menghapus organisasi yang tidak aktif dari database FTO sesuai dengan Undang-Undang Keimigrasian dan Kebangsaan (INA).

Baca Juga


"Seperti yang disyaratkan oleh INA, Departemen meninjau penunjukan FTO setiap lima tahun untuk menentukan apakah keadaan yang menjadi dasar penunjukan telah berubah sedemikian rupa untuk menjamin pencabutan,” kata Departemen Luar Negeri AS dikutip dari Aljazirah.

"Tinjauan kami terhadap lima penunjukan FTO ini menetapkan bahwa, sebagaimana didefinisikan oleh INA, kelima organisasi tersebut tidak lagi terlibat dalam terorisme atau aktivitas teroris dan tidak memiliki kemampuan dan niat untuk melakukannya," ujar badan tersebut.

Departemen Luar Negeri AS menekankan bahwa langkah itu sangat birokratis, bukan politis. Keputusan ini menyoroti kelompok lain yang dihapus dari daftar FTO, termasuk Basque Fatherland and Liberty, Aum Shinrikyo, Mujahidin Syura Council in the Environs of Jerusalem, dan Gama'a al-Islamiyya.

Departemen Luar Negeri juga menghapus enam orang yang meninggal dari daftar teroris global yang ditunjuk khusus (SDGT) AS. "Mencabut penunjukan FTO dan menghapus daftar orang yang meninggal memastikan sanksi terorisme kami tetap berlaku dan kredibel dan tidak mencerminkan perubahan kebijakan apa pun terhadap aktivitas masa lalu salah satu teroris ini atau organisasi di mana mereka menjadi anggotanya," kata Departemen Luar Negeri AS.

AS menambahkan Kahane Chai ke daftar FTO pada tahun 1997. Sebagai kelompok domestik AS,  Liga Pertahanan Yahudi (JDL)  terpisah dari Chai, tetapi keduanya merupakan bagian dari gerakan yang dibangun oleh Meir Kahane.  Departemen Luar Negeri mengatakan, Kahane Chai dan empat kelompok lainnya akan mempertahankan penunjukan SDGT untuk memastikan aset yang dibekukan tidak dilepaskan ke teroris individu yang masih aktif.

 

 

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah mengkonfirmasi rencananya untuk mencabut sebutan teror atas Kahan Chai atau awalnya dikenal sebagai Kach pada pekan lalu. Namun,  para kritikus mengakui bahwa kelompok yang didirikan oleh ultranasionalis, politisi Israel kelahiran AS Kahane ini memang secara resmi telah tidak aktif. Hanya saja pengikut yang menganut ideologi anti-Arab masih beroperasi baik di AS maupun Israel.

Sebelum mendirikan Kach di Israel, Kahane mendirikan JDL di AS. Organisasi garis keras pro-Israel ini terkait dengan beberapa serangan kekerasan di AS, termasuk pembunuhan penyelenggara Palestina-Amerika Alex Odeh di Kalifornia pada 1985.

"Kach dan Kahane Chai terpecah menjadi berbagai kelompok dan partai politik yang terus mendukung, menginspirasi, dan melakukan tindakan kekerasan terhadap warga sipil Palestina,” kata profesor di George Washington University yang sedang mengerjakan sebuah film dokumenter tentang pembunuhan itu William Lafi Youmans. 

"Daripada menghapus penunjukan, Departemen Luar Negeri seharusnya memperbarui dan memperluasnya. Mencoret kelompok-kelompok ini dari daftar akan terlihat ketika Amerika Serikat melanjutkan pendekatan ringannya terhadap kekerasan sayap kanan terhadap warga Palestina," ujarnya. 

Kahane yang terpilih menjadi anggota Knesset Israel pada 1984 secara terbuka menganjurkan agar warga Palestina diusir dari tanah airnya. Dia terbunuh di New York pada 1990, meski  setelah kematiannya, para pengikutnya terus melakukan serangan kekerasan.

Pada 1994, seorang anggota JDL dan Kach kelahiran AS menembak mati puluhan jemaah di Masjid Ibrahimi di Hebron di wilayah pendudukan Tepi Barat. Pada  2001, para pemimpin JDL merencanakan untuk meledakkan sebuah masjid di Kalifornia, serta kantor Anggota Kongres Lebanon-Amerika Darrell Issa.

 

Kach telah dilarang di Israel, tetapi aktivis hak mengatakan pendukung kelompok itu masih beroperasi di bawah organisasi sayap kanan yang berbeda di negara itu. Bahkan beberapa pengikutnya telah memegang jabatan publik. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler