Korut Klaim Berhasil Kendalikan Penyebaran Covid-19
Korut klaim angka kasus baru Covid-19 menurun dan tidak ada kematian baru dilaporkan
REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) mengklaim berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 di negaranya. Selain angka kasus baru menurun, tidak ada kematian baru dilaporkan.
"Dalam beberapa hari setelah sistem pencegahan epidemi darurat maksimum diaktifkan, tingkat morbiditas serta mortalitas secara nasional telah menurun secara drastis. Jumlah orang yang pulih meningkat sehingga secara efektif membatasi dan mengendalikan penyebaran penyakit pandemi serta mempertahankan situasi yang stabil," kata kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), Selasa (24/5/2022).
KCNA melaporkan saat ini Korut sedang memperluas produksi pasokan obat-obatan esensial. Namun tak dijelaskan berapa banyak obat yang diproduksi. Selain itu, KCNA mengungkapkan Korut juga telah mengerahkan tim untuk mendistribusikan makanan serta obat-obatan kepada warga di seluruh wilayah. Petugas medis pun dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Pada Senin (23/5/2022) lalu, Korut memang tak melaporkan adanya pasien demam di negaranya yang meninggal. Itu pertama kali terjadi sejak Korut mengumumkan penemuan kasus Covid-19 pada 12 Mei lalu. Kendati demikian, Korut mencatatkan 134.510 pasien baru. Selama tiga hari berturut-turut, angka kasus harian di sana tetap di bawah 200 ribu.
Sejak pandemi Covid-19 merebak pada 2020, Korut telah menutup semua akses perbatasannya. Ketika hampir seluruh negara di dunia berjuang mengatasi wabah, Korut sama sekali tak melaporkan penemuan kasus Covid-19. Namun klaim itu banyak diragukan para ahli kesehatan. Penemuan kasus virus corona di sana telah memicu kecemasan mengingat rapuhnya sistem kesehatan Korut.
Akhir pekan lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pemerintahannya telah menawarkan bantuan vaksin Covid-19 ke Korut. Namun Pyongyang belum merespons tawaran tersebut. “Kami telah menawarkan vaksin, tidak hanya ke Korut, tapi juga ke China, dan kami siap untuk segera melakukannya. Kami belum mendapat tanggapan,” kata Biden dalam konferensi pers di Seoul, Korea Selatan (Korsel), Sabtu (21/5/2022).