Anak yang Mendapat ASI Lebih Unggul dalam Tes Kecerdasan
Peneliti ungkap efek menyusui terhadap skor kognitif anak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pakar kesehatan sepakat bahwa menyusui merupakan fase sangat penting bagi ibu dan bayi. Tim peneliti dari Universitas Oxford menggagas studi teranyar yang mengungkap peran lain dari pemberian air susu ibu (ASI).
Tepatnya, efek menyusui terhadap skor kognitif. Penelitian meninjau data 8.000 anak yang berusia hingga 14 tahun.
Temuan studi menunjukkan bahwa anak yang mendapat ASI semasa bayi lebih unggul dalam tes kecerdasan dibandingkan anak yang tidak mendapat ASI. Bahkan, ketika kekayaan dan pendidikan orang tua turut diperhitungkan.
Peneliti utama studi, Reneé Pereyra-Elías, menjelaskan bahwa timnya mendapati skor lebih tinggi dalam ukuran kognitif pada anak yang mendapat ASI dalam jangka waktu lebih lama.
"Perbedaan ini mungkin tampak kecil untuk seorang anak, tetapi bisa menjadi penting di tingkat populasi," ujarnya.
Pereyra-Elías dan timnya belum menemukan alasan paling gamblang mengenai keterkaitan itu. Salah satu teori yang mereka soroti ialah nutrisi dalam ASI disinyalir dapat membantu meningkatkan kekuatan otak.
Penelitian lanjutan dibutuhkan untuk mengonfirmasi itu. Sebelumnya, sejumlah penelitian telah membuktikan peran ASI dalam meningkatkan sistem kekebalan bayi.
Kandungan dalam ASI juga melindungi bayi dari serangga dan alergi. Keutamaan tersebut dianggap sudah cukup bagi para ibu untuk tidak menyepelekan menyusui.
Pedoman Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) merekomendasikan ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif sedikitnya selama enam bulan. Akan tetapi, tingkat menyusui di Inggris termasuk paling rendah di dunia. Hanya satu persen anak yang terdata mendapat ASI eksklusif, dikutip dari laman The Sun, Jumat (27/5/2022).