Sidebar

Harga Arafah Mina Belum Ada, Jamaah Haji Khusus Resah

Monday, 30 May 2022 21:26 WIB
Harga Arafah Mina Belum Ada, Jamaah Haji Khusus Resah. Foto: Penampakan hamparan karpet dan sisa tenda jamaah haji di Arafah dari udara, Senin (12/8). Pergerakan manusia di Makkah, Mina dan Arafah selama pelaksanaan ibadah haji tecatah sebagai yang termasif di dunia. Jutaan manusia bergerak dari dan ke tiga tempat ini hanya dalam waktu 2-3 hari

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Penyelenggaraan ibadah haji tinggal menghitung hari, namun Pemerintah Arab Saudi belum menetapkan harga Arafah dan Mina. Hal ini membuat jamaah resah dengan ketidak pastian ini. 

Baca Juga


Keresahan ini disampaikan jamaah haji khusus dari PT Patuna Mekkar Jaya Andrian Sulistiawan 40 tahun. Meski demikian Andrian mengaku bahagia telah ada kepastian berangkat. 

Andrian berangkat haji tahun bersama ibundanya setelah menunggu dua tahun dengan memilih paket coklat haji khusus yang disediakan PT Patuna. 

"Harusnya tahun 2020, karema pandemi tertunda tahun ini," kata Andria saat ditemui Republika di kantor Patuna Mekar Jaya, belum lama ini.

Andrian mengatakan, mengambil paket coklat dengan harga 8.950 dollar. Namun, sekarang harga tersebut menjadi 12.950 dollar dengan satu kamar berdua. 

Sementara itu Direktur Utama PT Mekar Jaya Syam Resfiadi mengatakan, telah menyampaikan segala informasi kepada para calon jamaahnya, temasuk belum ada kepastian harga Arfah dan Mina.

"Kita harus terbuka tentang apa yang terjadi dengan kondisi-kondisi yang ada," katanya.

Syam mengatakan, pada dasarnya harga Arofah dan Minang belum ditentukan pemerintah Arab Saudi meski demikian di sistem telah menentukan harga minimal 6000 SAR. Harga 6000 SR tersebut harus sudah dipesan oleh setiap penyelenggara haji reguler dan haji khusus yang pada tahun lalu harga itu hanya 5000 SR perorang.

"Namun sekarang tidak ada apa-apa naik termasuk haji reguler," katanya.

Syam mengatakan, harga tersebut juga akan naik ketika kita akan memilih maktab di Arafah dan Mina. Sampai tanggal 26 Mei PIHK belum mendapat bisa akses sistem e-hajj untuk melihat berapa kenaikan masing-masing maktab.

"Karena barcode, pasword, user name belum dapat dari Kementerian Agama," katanya.

 

Berita terkait

Berita Lainnya