Aparat Vs Aksi Geng Motor, Polda Jabar: Tembak di Tempat...!!!

Mengerikannya lagi, para anggota geng motor itu bahkan melakukan live streaming sambil mengacungkan senjata tajam.

network /udang bago
.
Rep: udang bago Red: Partner
Polresta Cirebon melakukan sweeping ke sarang geng motor di wilayah timur, tengah, dan barat Kabupaten Cirebon, Ahad (29/5/2022) dinihari. Hasilnya, puluhan anggota geng motor dari berbagai kelompok berhasil diamankan. - (Polresta Cirebon)

Jajaran Polresta Cirebon menggerebek sarang geng motor di Desa Karangwangun, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Rabu (25/5/2022) malam. Di tempat tersebut, petugas menemukan sejumlah anggota geng motor sedang berpesta minuman keras (miras) oplosan.


Mengerikannya lagi, para anggota geng motor itu bahkan melakukan live streaming sambil mengacungkan senjata tajam. Mereka mencari musuh dengan cara menantang kelompok lainnya untuk tawuran.

Beruntung, jajaran Polresta Cirebon melakukan penyisiran (sweeping) ke sarang geng motor di wilayah timur, tengah, dan barat Kabupaten Cirebon, Ahad (29/5) dinihari. Hasilnya, puluhan anggota geng motor dari berbagai kelompok berhasil diamankan.

Dengan mengenakan kaos berwarna oranye bertuliskan tahanan Polresta Cirebon, dan kedua tangan diborgol TR (17 tahun) hanya bisa tertunduk lesu saat dihadapkan ke depan awak media. Matanya nanar, dia tidak percaya harus berurusan dengan pihak keamanan.

Sambil tertunduk, dia menjawab pertanyaan yang dilontarkan jurnalis terkait keterlibatannya dengan kawanan geng motor yang sering membuat onar di Kabupaten Cirebon. TR mengaku, dia bergabung dengan salah satu geng motor karena lingkungan sekitar yang memang mendukung untuk itu.

Hampir dua tahun dia mengenakan seragam geng motor XTC. Selama menjadi anggota geng motor, TR mengaku, kerap melakukan tawuran sesama geng motor lainnya, karena menurutnya ketika benderanya berbeda, maka itu adalah musuh.

"Kalau benderanya lain, itu adalah musuh, sehingga sering terlibat tawuran," kata TR (17) saat menjawab pertanyaan dari seorang jurnalis.

Bahkan kasus yang membuatnya menjadi pesakitan itu dikarenakan tawuran antargeng motor XTC dan M2r moonraker pada akhir tahun 2021 lalu. TR tidak hanya seorang diri, polisi juga menangkap anggota geng motor RPM berinisial S, yang bersangkutan juga terlibat dalam aksi penganiayaan kepada sesama geng motor.

Tidak jauh berbeda dengan TR, S menjadi anggota geng motor dikarenakan lingkungan serta ketertarikannya dengan menjadi anggota. sehingga, dia pun terjerat pergaulan yang salah.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, mengatakan, dalam kegiatan sweeping kali ini, jajarannya berhasil mengamankan sebanyak 44 anggota geng motor. Mereka dibekuk di wilayah Ciledug, Arjawinangun, Tegalgubug, dan Plered.

"Kami juga mengamankan barang bukti senjata tajam, termasuk ada beberapa yang diidentifikasi mengkonsumsi obat-obatan keras. Mereka akan dites urine sebagai tindak lanjutnya," kata Arif.

Arif mengatakan, anggota geng motor yang terbukti memiliki senjata tajam juga bakal diproses dan dikenakan UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Pihaknya pun memastikan bakal mendalami kasusnya dan memproses hukum anggota geng motor yang meresahkan masyarakat.

Menurut Arif, kegiatan sweeping akan terus dilaksanakan secara terus-menerus dan masif hingga tingkatan Polsek Jajaran Polresta Cirebon. Hal itu untuk memburu geng motor yang masih berkeliaran dan mengganggu kondusivitas Kabupaten Cirebon.

Arif menegaskan, bila geng motor tidak bubar dan mengganggu kamtibmas, maka akan dikejar terus melalui tindakan represif, tegas dan keras. "Pemberantasan geng motor merupakan komitmen Polresta Cirebon dalam memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat," tegasnya.

Menurut dia, tidak ada tempat bagi geng motor yang mengganggu kamtibmas di Kabupaten Cirebon. "Kami tidak hanya menyasar geng motor yang melakukan konvoi, tetapi yang diam di markas juga disikat. Kami bergerak aktif dan responsif menyasar dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya untuk memberantas geng motor di Kabupaten Cirebon," kata Arif menegaskan.

"Kami juga tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat menghubungi call center 110 Polresta Cirebon ketika melihat aktivitas geng motor. Kami pastikan Unit Patroli Macan Kumbang 852 segera datang untuk menindak tegas geng motor," ucap dia.


Tembak di tempat

Aksi geng motor juga membuat geram Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat. Bahkan, tindakan tegas dan terukur pun diserukan Polda Jabar kepada anggota yang bertugas di lapangan. Perintahnya, untuk menindak tegas geng motor dan pelaku begal yang mengganggu keamanan dengan cara ditembak di tempat.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, sangat menaruh perhatian terhadap aksi kejahatan di jalanan yang belakangan ini banyak terjadi. Sehingga, sikap tersebut, menurutnya, dilakukan untuk meminimalisasi gangguan keamanan dan ketertiban.

"Para kapolres membangun spirit buat tugas anggotanya dengan memberikan perintah tembak di tempat," kata Ibrahim di Polda Jawa Barat.

Polisi menggiring empat tersangka anggota geng motor saat rilis kasus pembunuhan di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Satreskrim Polres Bogor menangkap empat anggota geng motor serta barang bukti empat senjata tajam jenis celurit yang mengakibatkan korban inisial RR meninggal dunia. - (Antara/Yulius Satria Wijaya)

Dari catatannya, aksi kejahatan hingga kekerasan pada belakangan ini banyak dilatarbelakangi oleh kelompok-kelompok pemuda atau geng. Dalam hal ini, Polda Jawa Barat juga menggelar operasi untuk menangani hal tersebut.

Operasi yang digelar Polda Jawa Barat itu yakni Operasi Bina Kusuma dan Operasi Libas 2022. Adapun Operasi Bina Kusuma bakal berorientasi kepada hal preventif dengan membina dan memberi penyuluhan para pemuda atau pelajar ke sekolah-sekolah.

Sedangkan untuk Operasi Libas, menurutnya operasi tersebut bakal bersifat tindakan represif. Tindakan tegas, kata dia, bakal dilakukan polisi terhadap aksi yang mengganggu ketentraman masyarakat.

"Tapi perlu dicatat, untuk kepolisian menggunakan senjata api ini merupakan pertimbangan dari anggota masing-masing di lapangan, dipertimbangkan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan," kata Ibrahim.

Dia menjelaskan wilayah yang masih rawan kehadiran geng motor itu yakni Cirebon, Bogor, dan Sukabumi. Di sejumlah daerah tersebut, menurutnya, sudah banyak menimbulkan korban.


Miris, pelaku di bawah umur

Perbuatan yang dilakukan oleh dua remaja itu, bukan karena kebetulan semata. Mengingat, kasus serupa sudah kerap berulang dan rerata berawal dari kenakalan remaja yang diwadahi perkumpulan geng motor.

Kenakalan dilakukan oleh para remaja yang tergabung dalam perkumpulan geng motor membuat suasana keamanan terganggu, karena mereka tidak hanya menyasar sesama geng motor. Namun juga, warga biasa pun terkena imbasnya.

Pemuda berinisial SS (22 tahun) menjalani perawatan di IGD RSUD dr Soekarjdo Tasikmalaya. SS menjadi korban penusukan diduga oleh geng motor di Kota Tasikmalaya pada Ahad dini hari. - (Republika/Bayu Adji P )

Kenakalan yang dilakukan mereka, tidak hanya menimbulkan korban luka, tapi ada juga sampai meninggal dunia. Dan itu, terjadi bukan hanya sekali, tapi terus berulang.

Kejadian tawuran yang sering terjadi antargeng motor membuat miris, apalagi pelaku kebanyakan merupakan anak di bawah umur, dan menjadi salah satu aset bangsa. Untuk itu, perlu adanya peningkatan pengawasan dari semua pihak, terutama yang paling dekat adalah kedua orang tua, jangan sampai anak-anak yang sedang tumbuh berkembang rusak oleh pergaulan tidak baik.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon sudah berupaya melakukan pencegahan dini agar anak tidak terlibat hukum, dengan sosialisasi di sekolah, hingga desa, dan kelurahan. Upaya itu dilakukan untuk menjaga dan menangkis pergaulan yang tidak sehat di luaran, terutama masalah kenakalan remaja.

Karena usia remaja masih berupaya mencari jati diri, sehingga perlu adanya pengetahuan dan pengawasan, agar pencariannya bisa disalurkan kepada hal-hal positif. "Orang tua mempunyai peranan penting untuk mengawasi anak-anaknya yang sedang mencari jati diri, jangan sampai salah pergaulan, dan terjerumus serta bergabung dengan geng motor," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon Fifi Sofiah.

Bunda Fifi sapaan akrab Fifi Sofiah mengatakan, bukan hanya orang tua yang berkewajiban menjaga remaja. Namun semuanya wajib mengawasinya, agar tidak ada lagi kenakalan remaja yang berujung petaka. n

sumber : https://matapantura.republika.co.id/posts/149238/aparat-vs-aksi-geng-motor-polda-jabar-tembak-di-tempat
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler