Proyek Perluasan Masjid Quba Mulai Berjalan
IHRAM.CO.ID,JEDDAH -- Proyek pembangunan kembali besar-besaran telah berlangsung di Masjid Quba, Madinah. Hal ini dilakukan untuk memperluas situs suci yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad, lebih dari 1.440 tahun yang lalu.
Pada April lalu selama bulan Ramadhan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengumumkan ukuran masjid akan ditingkatkan sepuluh kali lipat. Empat tahun lalu, ia memerintahkan restorasi 130 masjid bersejarah di Kerajaan di bawah program regenerasi nasional pemerintah Saudi.
Dalam kunjungan ke Madinah selama bulan suci puasa baru-baru ini, dia mengatakan proyek perluasan bertujuan untuk mencapai tujuan Visi 2030 dalam program Layanan Tamu Allah SWT dan Kualitas Hidup.
Dilansir di Arab News, Kamis (2/6/2022), pada pembangunan terbesar dalam sejarahnya, Masjid Quba nantinya mampu menerima lebih dari 66.000 jamaah di area seluas 50.000 meter persegi.
Proyek ini dirancang untuk menghubungkan masjid saat ini dengan halaman teduh di empat sisi. Keempat sisi ini mampu memberikan layanan yang diperlukan, tetapi tidak secara struktural melekat pada bangunan utama.
Jaringan jalan dan infrastruktur sekitarnya juga akan diubah, untuk memberikan akses yang lebih mudah ke masjid dan meningkatkan keselamatan dan keamanan pengunjung. Proyek ini akan menyelesaikan masalah kepadatan penduduk serta, melestarikan gaya arsitektur masjid dan monumen terdekat lainnya.
Area shalat masjid saat ini mencakup 5.000 meter persegi, dengan bangunan dan fasilitas seluas 13.500 meter persegi dan mampu menampung maksimal 20.000 jamaah. Putra Mahkota Mohammed mengatakan proyek tersebut akan meningkatkan pengalaman ibadah dan budaya pengunjung.
Masjid Quba terletak 5 kilometer selatan dari Masjid Nabawi di Madinah dan dibangun pada tahun 622. Diyakini Nabi Muhammad sering berdoa di Masjid Quba terutama pada hari Sabtu, dan mendesak para sahabatnya untuk melakukannya juga.
Ada sebuah hadits tentang masjid ini dengan Nabi Muhammad bersabda, "Siapa pun yang berwudhu di masjid ini dan melakukan satu shalat di dalamnya, akan dihargai setara dengan satu umrah." Inilah sebabnya mengapa masjid tersebut tetap memiliki kepentingan agama dan sejarah yang besar bagi umat Islam.
Rumah ibadah ini sempat mengalami renovasi pada era khalifah Utsman bin Affan dan Umar bin Al-Khattab. Umar bin Al-Khattab disebut merupakan sosok yang menambahkan menara ke struktur bangunan.
Selama era Saudi, Masjid Quba bersama dengan rumah ibadah lainnya, secara teratur direvitalisasi. Pada 1968, sisi utaranya diperluas dan kemudian pada 1985, Raja Fahd memerintahkan beberapa perluasan sambil mempertahankan fitur arsitektur bangunan yang signifikan secara historis.
Sumber: