Potret Sepi

Bangku halaman telah dimakan usia, atap rumbia itu tak ada lagi. tapi rindu masih ada.

.
Rep: taufik sentana Red: Retizen
Fok. Pixabay

Potret Sepi


====

Bangku halaman telah dimakan usia, atap rumbia itu tak ada lagi. tapi rindu masih ada. deretan pohonan kelapa telah hilang semua dimakan kota yang menjadi baja.

Debu bedu menjalar dari waktu ke waktu. nanti malam, embun membawa asam.

Dari jauh terdengar klakson mobil sore, angkutan kota yang sibuk dan sesak.

Aku melihat diriku menyeberangi sungai Deli yang jernih, alirannya tenteram, teman teman berlompatan, berkejaran.

Kini, semua itu hampir pergi. menggantung di dinding waktu. semakin tua. semakin sepi.

sumber : https://retizen.id/posts/151127/potret-sepi
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler