Krisis Ekonomi Pupuskan Impian Muslim Sri Lanka Berhaji Tahun Ini
IHRAM.CO.ID, KOLOMBO -- Impian Muslim Sri Lanka untuk melakukan haji harus menunggu satu tahun lagi, meskipun dua tahun lalu telah terhambat karena pandemi Covid-19. Penundaan ini disebabkan karena penyelenggara haji negara itu mengumumkan mereka tidak akan mengambil bagian dalam ritual tahun ini karena krisis ekonomi yang memburuk.
“Ketika melalui situasi yang berlaku dan penderitaan yang dialami orang-orang di Sri Lanka kami, anggota kedua asosiasi memutuskan mengorbankan haji tahun ini,” kata Asosiasi Operator Tur Haji Semua Ceylon dan Asosiasi Operator Tur Haji Sri Lanka dalam sebuah surat kepada Departemen Urusan Agama Muslim negara itu.
Dilansir dari About Islam, Rabu (1/6/2022) Presiden Asosiasi Operator Tur Haji Rizmi Reyal mengatakan keputusan oleh operator dengan suara bulat karena krisis dolar parah yang dihadapi negara. Seperti diketahui, Muslim membentuk hampir 10 persen dari 22 juta populasi Sri Lanka, yang mayoritas beragama Buddha.
Mimpi yang Ditunggu
Keputusan itu muncul ketika 1.585 warga Sri Lanka diperkirakan akan melakukan haji setelah Arab Saudi mengumumkan bulan lalu mereka akan mengizinkan satu juta Muslim asing dan domestik melakukan perjalanan ke kota suci Makkah pada musim haji.
Haji telah dibatasi selama dua tahun karena pandemi Covid-19 karena hanya 1.000 pengunjung domestik yang diizinkan pada 2020 dan 60 ribu jamaah pada 2021.
“Seluruh operasi haji peziarah Sri Lanka akan menelan biaya sekitar Rp 144 miliar, jumlah yang besar dibandingkan dengan situasi ekonomi negara saat ini,” kata Ketua Komite Haji Nasional di bawah Departemen Urusan Agama Muslim Sri Lanka Ahkam Uwais.
“Keputusan membatalkan haji tahun ini adalah sikap murah hati oleh anggota komunitas Muslim untuk mengorbankan haji mereka demi negara,” tambahnya.