Lima Imbauan Bagi Jamaah Haji yang Ziarah ke Jabal Uhud
IHRAM.CO.ID, Oleh Achmad Syalabi Ichsan dari Madinah, Arab Saudi
Memasuki hari kelima sejak pemberangkatan jamaah haji Indonesia pertama, tempat-tempat ziarah mulai didatangi oleh para jamaah. Salah satunya adalah kawasan Jabal Uhud yang berada di pinggiran Madinah. Di kawasan ini, para jamaah mendaki bukit Rumat yang menjadi salah satu tempat para pemanah pasukan kaum Muslimin.
Jamaah yang sedang berziarah ke lokasi Jabal Uhud diharapkan bisa mematuhi papan imbauan yang dipasang Pemerintah Arab Saudi. Papan tersebut berisi informasi dalam berbagai bahasa, salah satunya bahasa Indonesia.
Pertama, ziarah kubur disyariatkan tanpa melakukan safar mengikuti ketentuan Nabi SAW
Kedua, ziarah kubur disyariatkan untuk dua tujuan. Pertama untuk mengucapkan salam kepada para ahli kubur dan mendoakan mereka. Kedua, untuk mengingatkan diri kepada kehidupan akhirat
Ketiga, mengajukan permohonan meminta agar menjauhkan diri dari musibah, meminta syafaat dan meminta hajat kepada para mayyit adalah perbuatan syirik yang besar yang dapat mengeluarkan orang dari ajaran Islam
Keempat, mengusap-usap kuburan adalah amalan bid'ah yang diada-adakan dalam agama dan tidak boleh dilakukan dan termasuk wasilah yang dapat mengantarkan seseorang dalam kesyirikan
Kelima, tidak diperbolehkan mencari berkah dengan mendaki gunung Uhud dan bukit Rumat.
Begitupula mengambil tanah atau bebatuan dari tempat tersebut
Menurut Sirah, Jabal Uhud menjadi saksi bisu saat kemenangan kaum Muslimin yang sudah di depan mata berbalik menjadi kekalahan. Sebagian pasukan pemanah terpengaruh oleh harta rampasan perang yang sudah berhasil didapatkan dari kaum kafir Quraisy.
Saat hendak mengambil harta rampasan, mereka kembali diserang musuh. Banyak pasukan kaum Muslimin yang menjadi korban. Salah satunya adalah Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib yang gugur akibat serangan tombak Wahsy.
Makam Sayyidina Hamzah pun tampak dikunjungi oleh para jamaah.
Mereka mendoakan pamanda Rasulullah yang dijuluki Singa Allah tersebut. Di area makam, tampak plang imbauan dari pemerintah setempat agar jamaah tidak berdoa atau meminta permohonan kepada penghuni kubur.
Salah satu jamaah dari Embarkasi Padang (PDG), Busyrol bin Jumain mengaku berziarah ke berbagai tempat bersejarah seperti Masjid Quba dan Jabal Uhud. Selain itu, dia beserta rombongan pergi berziarah ke pasar kurma. Busyrol mengaku sempat menunaikan sholat sunah di Masjid Quba dan Masjid Jami Sayyid As-Syuhada - ada di Jabal Uhud.
Jamaah lainnya asal Lampung, Mas Agus mengaku terharu bisa sampai ke tempat-tempat petilasan Rasulullah SAW selama di Madinah. Dia pun merasakan bagaimana perjuangan Rasulullah demi menegakkan agama Islam di tengah panasnya Kota Madinah. "Saya jadi bisa merasakan beratnya perjuangan Rasulullah SAW,"jelas dia.