2024, Menkes Targetkan Tiap Provinsi Punya RS Rujukan Strok, Jantung, Kanker, dan Ginjal
Strok, jantung, kanker, dan ginjal merupakan penyakit terbanyak menghilangkan nyawa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menargetkan fasilitas layanan rumah sakit rujukan untuk pasien strok, jantung, kanker, dan ginjal tersedia di seluruh provinsi di Indonesia pada 2024. Hal itu disampaikannya dalam diskusi virtual Transformasi Kesehatan pada Rabu (8/6/2022) sore.
"Saya mau di 2024, seluruh provinsi sudah bisa melakukan pelayanan pasien strok, jantung, kanker, ginjal. Artinya, bisa sampai bedah. Misalnya jantung, selain bisa pasang ring, tapi bisa bedah jantung terbuka," kata Budi, disimak dari Youtube, di Jakarta, Rabu.
Budi mengatakan, strok, jantung, kanker, dan ginjal merupakan daftar penyakit terbanyak di Indonesia yang menghilangkan nyawa serta menghabiskan dana. Laporan dari Rumah Sakit Harapan Kita sebagai fasilitas rujukan nasional bagi pasien gangguan jantung menyebutkan ada sekitar 50 ribu anak dengan penyakit jantung bawaan yang harus dioperasi untuk mencegah kematian.
Sementara itu, menurut Budi, rumah sakit yang melayani operasi jantung saat ini hanya enam. Jumlah pasien yang terlayani hanya sekitar 6.000 hingga 10.000 orang per tahun.
"Lihat antreannya di RS Harapan Kita, bisa mencapai 12 bulan antre operasi jantung," katanya.
Budi mengatakan, layanan kateterisasi jantung atau pemasangan ring sebagai operasi bedah sederhana menangani gangguan jantung, hingga saat ini baru bisa dilakukan di 28 rumah sakit di Indonesia. Padahal, ketersediaan alat operasi maupun dokter spesialis jantung termasuk paling lengkap.
"Strok sama kanker jauh lebih buruk lagi kondisinya," katanya.
Budi menargetkan pada 2024, seluruh provinsi memiliki fasilitas rumah sakit yang bisa menangani pasien rujukan untuk bedah strok, jantung, kanker, dan ginjal. Selain itu, separuh dari total 514 kota/kabupaten di Indonesia harus dilengkapi dengan layanan dasar pasien strok, jantung, kanker, dan ginjal.