Sidebar

Dua Calhaj Pacitan Tertunda Berangkat Karena Covid-19

Thursday, 09 Jun 2022 10:09 WIB
Calon jamaah haji melakukan tes kesehatan (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dua orang calon haji asal Pacitan, Jawa Timur, dari kelompok terbang (kloter) 6 harus tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci karena hasil tes usapnya positif terpapar COVID-19."Keduanya masih berada di Pacitan sampai nanti saat tes usap PCR hasilnya negatif," ujar Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Husnul Maram di Surabaya, Rabu (9/6/2022).

Baca Juga


Ketika hasil tes PCR-nya nanti sudah negatif, kata dia, maka dua calon haji tersebut segera digabungkan dengan kloter berikutnya menuju ke Tanah Suci."Kloter 6 sudah terbang melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, pada Selasa malam, 7 Juni. Jadi, nanti kalau sudah negatif semua ikut ke kloter lain," ucap dia.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur (Kakanwil Kemenag Jatim) itu juga mengimbau kepada seluruh jamaah calon haji agar menjaga kesehatan serta mematuhi protokol kesehatan karena pandemi COVID-19 masih berlangsung."Sebelum berangkat haji, tolong jaga kondisi tubuh. Jangan terlalu capek. Hindari pula bertemu dengan banyak orang. Jaga jarak dan pakai masker bila bertemu tamu di rumah sebagai antisipasi agar hasil PCR negatif," katanya.

Sebelumnya, kasus COVID-19 juga menimpa pada seorang calon haji asal Tuban, Jawa Timur, yang tergabung dalam Kloter 1 Embarkasi Surabaya.Kondisi tersebut menyebabkan keberangkatannya ke Tanah Suci bersama Kloter 1 yang semestinya menurut jadwal 4 Juni 2022 harus tertunda.Ia akhirnya berangkat bersama rombongan Kloter 4 asal Lamongan pada 6 Juni 2022 usai hasil tes PCR menyatakan negatif COVID-19.

Berdasarkan data dari Kemenag Jatim untuk Embarkasi Surabaya tahun ini ada 16.967 orang jamaah haji yang dilayani dan terbagi dalam 38 kloter.Rinciannya, dari Jawa Timur sebanyak 16.087 orang, Provinsi Bali 318 orang, Provinsi Nusa Tenggara Timur 291 orang, Palembang 119 orang, serta petugas kloter 152 orang.

Berita terkait

Berita Lainnya