Pasar Hewan di Tasikmalaya Kembali Diizinkan Beroperasi

Namun pasar hewan ini belum menerima kedatangan sapi dari luar Provinsi Jawa Barat

Republika/Bayu Adji P
Suasana Pasar Hewan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (8/7).
Rep: Bayu Adji P Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya kembali mengizinkan pasar hewan untuk beroperasi sejak pekan lalu. Meski wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) belum sepenuhnya teratasi, kebutuhan hewan ternak untuk kurban menjadi pertimbangan pasar hewan kembali diizinkan buka.

Baca Juga


Kepala UPTD Pasar Hewan Manonjaya, Rukmana, mengatakan, pihaknya telah kembali membuka pasar hewan sejak Rabu (1/7/2022). Namun, pasar hewan ternak besar yang beroperasi setiap Rabu itu belum menerima kedatangan sapi dari luar Provinsi Jawa Barat (Jabar).

"Kami baru melayani hewan ternak dari daerah di Jabar. Namun sejauh ini belum banyak hewan masuk dari luar Tasikmalaya. Paling hanya dari Ciamis dua ekor," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (9/7/2022).

Menurut dia, meski sudah dibuka sejak pekan lalu, aktivitas di Pasar Hewan Manonjaya belum kembali ramai seperti sebelumnya. Ia menyebutkan, saat pertama dibuka pada Rabu pekan lalu, hanya terdapat sekitar 50 ekor sapi yang dijual. Sementara pada Rabu (8/7/2022), sapi yang dibawa pedagang ke Pasar Hewan Manonjaya hanya ada sekitar 200 ekor.

Dari sapi-sapi yang dibawa pedagang itu, mayoritas belum terjual. Sebab, pembeli belum ramai seperti sebelumnya. "Pembeli juga masih sepi dan masih lihat-lihat. Mungkin masih pada ragu," kata Rukmana.

Ia memastikan, setiap hewan yang masuk ke Pasar Hewan Manonjaya telah melalui pemeriksaan ketat. Setiap hewan yang masuk diperiksa dokumennya, terutama surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Kondisi fisik hewan ternak juga dipastikan sehat.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Heri Kusdiana, mengatakan, seluruh pasar hewan di Kabupaten Tasikmalaya sudah diperbolehkan beroperasi sejak pekan lalu. Sebab, stok hewan ternak untuk menutupi kebutuhan kurban masih kurang. "Makanya kami persilakan ternak dari kabupaten/kota untuk back up ketersediaan kurban," kata dia.

Ia mengatakan, hewan ternak di Kabupaten Tasikmalaya sebenarnya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan kurban pada momen Idul Adha. Sebab, berdasarkan data yang dimilikinya, kebutuhan untuk kurban pada momen Idul Adha biasanya sekitar 7.000 ekor hewan ternak besar dan 16 ribu ekor hewam ternak kecil. Sementara total populasi hewan ternak di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 56 ribu ekor.

"Namun, kami tetap buka dari daerah lain agar harga hewan ternak tidak melonjak," kata dia.

Beroperasinya kembali pasar hewan tentu berimbas kepada peningkatan pengawasan. Heri menyontohkan, pihaknya telah menyiagakan dokter hewan dan paramedis untuk melakukan pemeriksaan kepada setiap hewan ternak yang masuk ke untuk Pasar Hewan Manonjaya.

Di Pasar Hewan Manonjaya, dokter hewan disiagakan setiap Selasa sore hingga malam, yang notebene merupakan waktu hewan ternak masuk ke pasar itu. Dokter hewan juga akan tetap siaga di tempat itu ketika aktivitas di Pasar Hewan Manonjaya berlangsung setiap Rabu.

"Kami melakukan penyemprotan disinfektan kepada setiap hewan yang masuk. Tentu SKKH juga dperiksa," kata dia.

Heri mengatakan, pada dasarnya hewan ternak dari berbagai daerah sudah boleh masuk ke wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Namun, daerah asal hewan ternak harus dipastikan bukan wilayah terdampak PMK. Apabila ada hewan ternak dari wilayah terdampak PMK, petugas akan mengembalikan ternak itu ke daerah asalnya.

Meski pasar hewan sudah dibuka, Heri tetap memyarankan masyarakat untuk membeli hewan kurban di bandar yang ada di wilayah masing-masing. Dengan begitu, penyebaran PMK dapat diantisipasi.

"Kami juga sarankan agar tak ada lapak dadakan, tapi pembeli ke kandang masing-masing. Pembeli juga harus dipastikan steril dengan disemprot disinfektan sebelum masuk ke kandang," kata dia.

Berdasarkan data hingga 9 Juni 2022, total hewan ternak yang sakit di Kabupaten Tasikmalaya berjumlah 183 ekor, yang seluruhnya merupakan hewan ternak besar. Sebanyak 152 ekor suspek dan 31 ekor dinyatakan positif PMK. Sapi-sapi itu tersebar di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.

Dari total sapi yang sakit itu, sebanyak 21 ekor dipotong bersyarat. Sementara itu, sebanyak 51 ekor sudah sembuh.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler