FDA: Vaksin Moderna Efektif-Aman Buat Anak Usia 6 Bulan Hingga 17 Tahun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas peninjau dari Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa vaksin Covid-19 Moderna aman dan efektif untuk digunakan pada anak berusia 6 bulan hingga 17 tahun. Komite ilmuwan akan melakukan pertemuan untuk menentukan apakah mereka akan merekomendasikan vaksin ini pada anak atau tidak kepada regulator.

"Data yang tersedia menunjukkan efektivitas vaksin Covid-19 Moderna dalam mencegah Covid-19 bergejala pada kelompok anak berusia 6 bulan hingga 17 tahun," jelas petugas peninjau FDA, seperti dilansir NBC News, Senin (13/6/2022).

Melalui dokumen yang mereka publikasikan, tim peninjau FDA mengungkapkan bahwa pemberian vaksin Covid-19 Moderna pada anak dapat memunculkan respons imun yang sama seperti halnya pada orang dewasa. Pada anak, petugas FDA juga mengungkapkan bahwa vaksin ini memiliki efek samping yang mirip seperti pada orang dewasa. Akan tetapi, efek samping yang lebih sering terlihat pada anak kecil adalah demam.

Vaksin Covid-19 berbasis RNA seperti vaksin Moderna dan vaksin Pfizer-BioNTech juga dikaitkan dengan efek samping langka berupa miokarditis atau peradangan pada otot jantung. Efek samping ini lebih banyak ditemukan pada pria berusia muda.ak jauh lebih rendah dibandingkan pada lelaki remaja dan pria muda.

Di beberapa negara Eropa, pemberian vaksin Covid-19 Moderna pada kelompok berusia muda telah dibatasi. Pembatasan ini dilakukan setelah beberapa studi menemukan adanya hubungan antara vaksin Covid-19 Moderna dengan peningkatan risiko peradangan jantung.

FDA mengungkapkan bahwa miokarditis merupakan risiko yang telah diketahui berkaitan dengan vaksin Moderna. Akan tetapi, uji klinis pada anak yang dilakukan tidak cukup besar untuk mengukur seberapa besar frekuensi kejadian peradangan jantung langka ini pada kelompok anak.

Saat ini, vaksin Covid-19 dari Pfizer/BioNTech sudah mendapatkan izin penggunaan darurat untuk kelompok berusia lima tahun ke atas di Amerika Serikat. Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada Mei lalu, laporan mengenai kejadian miokarditis pada kelompok usia lima hingga 11 tahun tampak jauh lebih rendah dibandingkan pada lelaki remaja dan pria muda.

Ikuti Whatsapp Channel Republika