Dicemooh karena Bentuk Tubuhnya, Jennifer Lopez Sempat Ingin Berhenti dari Dunia Hiburan
Jennifer Lopez mengungkapkan perjalanan kariernya dalam dokumenter di Netflix.
REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Jennifer Lopez memiliki tubuh yang bugar dan prima meski sudah menginjak usia 52 tahun. Banyak penggemar yang mendambakan hal serupa, tapi ternyata sang idola pernah menghadapi cibiran karena bentuk tubuhnya yang alami.
Perempuan yang biasa disapa JLo itu sempat dicemooh karena tubuhnya memiliki lekuk khas yang dinilai tidak memenuhi tubuh ideal selebritas yang lazimnya langsing dan cenderung kurus. Gara-gara itu, JLo hampir berhenti dari dunia hiburan.
"Ada banyak waktu di mana saya berpikir, 'Saya rasa saya akan berhenti.' Saya harus benar-benar mencari tahu siapa saya dan percaya pada hal itu alih-alih percaya pada hal lain," kata JLo, dikutip dari laman AceShowbiz, Rabu (15/6).
Ketika JLo mulai meniti karier di industri hiburan, kecantikan "ideal" identik dengan rambut pirang, tubuh sangat kurus, jenjang, dan tidak banyak berlekuk. Sementara, JLo yang berdarah Puerto Rico tumbuh besar di sekitar perempuan dengan lekuk tubuh sehingga memiliki tubuh seperti itu tidak membuatnya malu.
JLo sudah melampaui berbagai hal, termasuk saat orang-orang tidak menganggapnya dengan serius. Ibu dua anak itu berusaha keras agar beragam pandangan miring tidak memengaruhi kondisi mentalnya. Cerita sepanjang karier bintang film Marry Me itu juga hadir di film dokumenternya, Halftime, yang tayang perdana mulai 14 Juni di Netflix.
Halftime juga menunjukkan kemarahan JLo saat dia dipaksa membagi pertunjukan paruh waktunya di Super Bowl 2020 dengan Shakira. JLo menganggap pertunjukan bersama itu sebagai "ide terburuk di dunia".
JLo yang telah mencetak 17 single top ten, menjual 80 juta rekaman musik, dan membintangi hampir 40 film pun diminta berkompromi menggunakan penampilan itu untuk mengecam Donald Trump. Dia menolak permintaan tersebut.