Sidebar

Soal Bullying, Kemenag Tegaskan Pentingnya Pembinaan Jiwa Anak

Thursday, 16 Jun 2022 13:44 WIB
Bullying (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Sesditjen Bimas) Islam Kemenag, Muhammad Fuad Nasar, menyampaikan, kasus bullying atau perundungan di dunia pendidikan masih sering terjadi. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat ada 1.138 kasus kekerasan fisik dan psikis pada anak selama tahun 2021.

Baca Juga


Fuad mengatakan, kasus terbaru, seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota Kotamobagu di Sulawesi Utara menjadi korban bullying oleh sesama teman di sekolah. Akibatnya menjadi viral di media sosial.

Fuad menyampaikan, maraknya kasus bullying menyadarkan betapa pentingnya pembinaan jiwa anak dimulai sejak dari lingkungan keluarga. Supaya terhindar dari perilaku kejam dan brutal.

"Inilah tugas orang tua sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya dalam pembinaan jiwa, mental, dan pembentukan karakter. Tanamkan rasa takwa kepada Tuhan dan cinta kepada sesama manusia sejak dini," kata Fuad melalui pesan tertulis kepada Republika, Kamis (16/6/2022).

Ia mengingatkan, Islam mengajarkan setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah atau suci dan bersih. Oleh karena itu orang tua dan lingkungan memiliki andil memberi corak dan warna terhadap perkembangan jiwa serta kepribadian seorang anak sampai dewasa.

"Pembinaan jiwa manusia dan membentengi anak-anak dari perilaku kekerasan merupakan investasi terbesar terhadap masa depan kemanusiaan," ujarnya.

Fuad mengatakan, agama tidak cukup hanya diketahui dan dipahami sebagai ilmu atau pola ritual semata. Melainkan sebagai pengisi dan pengarah jiwa manusia agar menjadi orang baik dan berakhlak mulia.

"Pesan-pesan agama diharapkan meneduhkan jiwa warga masyarakat yang sakit, resah, dan gelisah karena berbagai faktor penyebab dan mengubah keadaan manusia dan masyarakat menjadi baik atau lebih baik lagi," jelas Fuad.

Berita terkait

Berita Lainnya