Sidebar

Bus Shalawat Beroperasi 24 Jam, Jamaah Haji Diminta Ingat Warna Stikernya

Friday, 17 Jun 2022 05:13 WIB
Petugas Seksi Transportasi Daker Makkah sedang melakukan simulasi pelaksanaan jalur Bus Shalawat di Makkah, Arab Saudi, Ahad (12/6/2022). Sebanyak 204 bus shalawat akan melayani pergerakan para jamaah haji yang hendak sholat fardhu di Masjidil Haram.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama (Kemenag), Akhmad Fauzin, menyampaikan pemerintah telah menyiapkan layanan transportasi bus shawalat. Bus ini akan mengantar jamaah haji dari hotel ke Masjidil Haram, pergi pulang, dan beroperasi selama 24 jam.

Baca Juga


"Angkutan shalawat beroperasi selama 24 jam, non stop. Layanan ini untuk memberikan kemudahan bagi jamaah saat akan beribadah di Masjidil Haram," kata Akhmad Fauzin dalam keterangan pers yang diterima Republika, Jumat (17/6/2022).

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kemenag ini menyebut, bus shalawat beroperasi pada lima sektor wilayah hotel jamaah haji Indonesia. Tiap sektor telah ditandai dengan stiker khusus. 

Wilayah pertama adalah Mahbas Jin dengan stiker warna putih dan menggunakan terminal Bab Ali. Wilayah kedua adalah Syisyah dengan stiker warna biru dan menggunakan terminal Syieb Amir.

Ketiga, wilayah Raudhah dengan stiker warna hijau dan menggunakan terminal Syieb Amir. Keempat, wilayah Jarwal dengan stiker warna hitam dan menggunakan terminal Syieb Amir. Kelima, wilayah Misfalah dengan stiker warna cokelat dan menggunakan terminal Jiad.

Selain itu, Fauzin juga menyebut pada bus shalawat telah dipasang stiker bendera merah putih yang cukup besar. Hal ini sebagai tanda layanan milik Indonesia, sehingga mempermudah jamaah haji untuk mengenalinya.

Setiap jamaah yang tiba di Makkah juga akan mendapatkan kartu transportasi shalawat, yang disesuaikan dengan warna stiker wilayahnya masing-masing.

"Diimbau kepada jamaah haji untuk menyimpan kartu transportasi shalawat di tas paspor, mencocokkan warnanya ketika akan naik bus, ingat-ingat terminalnya, tetap antre dengan tertib dan jagalah keamanan barang bawan," lanjutnya.

Terakhir, ia menyebut Pemerintah Indonesia berharap jamaah tidak perlu menggunakan angkutan umum atau taksi jika akan ke Masjidil Haram. Dengan adanya layanan bus shalawat, jamaah diharap merasa nyaman selama pergi dan pulang dari Masjidil Haram.  

Infografis Layanan Transportasi Darat Jamaah Haji - (Dok Republika)

Berita terkait

Berita Lainnya