Kemenag Imbau Jamaah tidak Bawa Atribut di Tanah Suci
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau jamaah haji tidak membawa atribut ke Tanah Suci. Atribut yang dimaksud seperti poster, spanduk, maupun bendera.
Hal itu disampaikan Dirjen PHU Hilman Latief, saat melepas 399 jemaah haji kloter I di Embarkasi Asrama Haji Makassar, Sulawesi Selatan. "Kami mengimbau jamaah jangan membawa atribut identitasnya ke Tanah Suci, khususnya ketika saat melaksanakan aktivitas ibadahnya di Masjidil Haram," kata dia dalam keterangan yang didapat Republika, Jumat (17/6/2022).
Hilman mengakui sebelumnya ada beberapa jamaah yang membentangkan poster di Tanah Suci dan sempat diperiksa pihak berwenang. Tetapi, kini mereka sudah dibebaskan.
"Membentangkan poster kan itu sudah dilarang, ini merupakan hal sepele tapi bagi orang sana (Arab Saudi) ini pelanggaran. Jamaah boleh selfie, tapi jangan berlebihan," ucap dia.
Dalam pelepasan jamaah haji kloter I Embarkasi Makasaar, hadir Anggota Komisi VIII DPR RI Samsu Niang, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abd. Hayat Gani, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Khaeroni, Kasubdit Asrama Haji Kemenag Dasrul El Hakim, serta Kabid PHU Kemenag Sulsel Iqbal Ismail.
Selain itu, Hilman Latief juga mengingatkan jamaah menjaga kondisi kesehatan. Kondisi cuaca panas di Arab Saudi membuat jamaah haji Indonesia harus memiliki kedisiplinan yang kuat bagi kesehatannya. Istitha'ah (kemampuan) berhajinya disebut harus dibarengi dengan kedisipilinan yang kuat. Cuaca di Arab Saudi banyak membuat jamaah mengalami masalah kesehatan sehingga ia meminta jamaah jangan menunggu haus baru minum.
"Kita berharap jamaah punya disipilin diri yang kuat. Minum itu perlu disiplin yang kuat karena disana itu nggak keringatan, capeknya gak terasa, tiba-tiba lemas, jadi minum jangan tunggu haus," lanjutnya.
Terkait pelaksanaan ibadah, ia juga meminta jamaah tidak melaksanakan ibadah umroh berkali-kali sebelum puncak haji karena akan menguras energi. Jamaah diminta fokus ke ibadah haji. Ibadah lain harus diatur dengan baik karena semua pihak berharap ibadah haji bisa dilakukan dengan lancar dan baik.