2030, Produksi Ferrari akan Didominasi Mobil Listrik dan Hibrida

Mobil listrik pertama dari Ferrari ditargetkan muncul pada 2025.

EPA/CYRIL ZINGARO
Logo Ferrari. Model hibrida pertama Ferrari adalah La Ferrari edisi terbatas yang diluncurkan pada 2013
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil sport mewah Italia, Ferrari, menguraikan strategi elektrifikasi yang menyerukan 40 persen kendaraan listrik penuh (full-electric) dan 40 persen model hibrida (hybrid) pada 2030. CEO Benedetto Vigna, dikutip dari Associated Press pada Ahad (19/6/2022), mengonfirmasi bahwa mobil listrik pertama akan disajikan pada 2025, dengan pengiriman pertama pada tahun berikutnya.

Baca Juga


Kini, hanya empat model Ferrari yang merupakan mobil hibrida. Itu setara dengan 20 persen dari kisarannya.

Model hibrida pertamanya adalah La Ferrari edisi terbatas yang diluncurkan pada 2013, memanfaatkan teknologi Formula 1. Vigna, mantan pengusaha teknologi yang bergabung dengan Ferrari sebagai CEO sembilan bulan lalu, mengatakan strategi elektrifikasi "sangat relevan".

"Tidak hanya diharuskan oleh peraturan emisi, tapi yang paling penting, kami percaya kami dapat menggunakan mesin listrik untuk meningkatkan kinerja mobil kami, seperti yang telah kami lakukan dengan Ferrari hybrid kami," kata Vigna pada presentasi analis.

 

 

 

Saat Ferrari memperluas jangkauan modelnya, perusahaan mobil yang berbasis di kota Maranello, Italia Utara itu mengatakan akan mengungkap kendaraan utilitas Purosangue yang telah lama ditunggu-tunggu. Purosangue akan diperkenalkan pada bulan September.

Menyandang nama Italia untuk "ras murni", Purosangue akan mewakili tidak lebih dari 20 persen kendaraan yang diproduksi selama siklusnya. Secara keseluruhan, Ferrari berencana meluncurkan 15 model baru dari tahun 2023 hingga 2026, termasuk supercar performa tinggi baru.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler