Sidebar

Banyak Jemaah Tidak Taat Prokes, Tim Seksus Harom Bagikan Masker

Sunday, 26 Jun 2022 09:25 WIB
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) KKHI Makkah, PPIH Arab Saudi, dr. Cahyarini, Sp.MK(K) bersama tim promosi kesehatan (promkes) Makkah PPIH Arab Saudi, langsung menyapa jamaah haji Indonesia yang terlihat tidak memakai masker di lobi Hotel Al Lu

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Terminal Syib Amir menjadi posko bagi tim sektor khusus dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji. Enam dari sembilan rute bus shalawat berakhir di terminal Syib Amir, sehingga terminal ini menjadi yang paling sering dilewati Jemaah Haji Indonesia menuju Masjidil Harom.

Baca Juga


Lalu lintas pergerakan Jemaah selalu ramai di Syib Amir, terutama di waktu waktu menjelang sholat. Tidak jauh berbeda, Jumat (24/6/2022) pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS), terlihat rombongan jemaah mulai ramai melewati terminal Syib Amir menuju Masjidil Harom untuk beribadah.

Namun yang menjadi perhatian Tim kesehatan seksus harom adalah banyaknya jemaah haji Indonesia yang melintas tidak memakai masker, hal ini disampaikan oleh Tim Kesehatan Seksus Harom yang berjaga dr. Yasin Lukman Hakim.

“Selama menyusuri antara terminal Syib Amir sampai ke pintu Marwah, kami dapati banyak jemaah yang tidak memakai masker” ucap dr. Yasin dalam keterangan, Ahad (26/6/2022).

Oleh karenanya, tim langsung bergerak untuk membagikan masker kepada Jemaah. “Setiap jemaah yang kedapatan tidak menggunakan masker, langsung kita datangi dan diberikan masker” ungkap dr. Yasin.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah dr. Muhammad Imran pernah menyampaikan bahwa memakai masker merupakan ikhtiar bersama antara petugas dan jemaah haji dalam saling menjaga dari tertular virus, termasuk Covid-19 maupun MERS-CoV. “Ini menjaga agar jangan sampai jemaah kita mengalami infeksi sehingga harus isolasi misalnya. Nah ini kan juga bisa menghambat aktivitas lainnya.” ucap dr. Imran

Selain edukasi Jemaah, tim kesehatan Seksus juga bertugas untuk melakukan deteksi dini dan tindakan kegawatdaruratan jika ditemukan adanya jemaah yang membutuhkan pertolongan kesehatan. “Di masa tugas kami sering temukan jemaah yang kelelahan. Salah satu yang kami temukan ternyata memiliki riwayat penyakit jantung,” katanya.

Jemaah yang kelelahan diberikan pertolongan pertama. Secara umum jika kondisi jemaah membaik setelah beristirahat, jemaah dapat lanjut naik ke bus untuk kembali ke maktab. Namun Jika memang dibutuhkan penanganan yang lebih lanjut, maka akan dirujuk ke KKHI, lanjut dr. Yasin

Jemaah juga diberikan edukasi agar tidak memaksakan diri untuk beribadah ke Masjidil Harom, mengingat masih ada rangkaian ibadah wajib yang harus dijalani Jamaah Haji di puncak haji nanti. “Dengan dia berjalan jauh itu akan membuat kerja dan beban jantung meningkat, sehingga bisa membahayakan kesehatan terutama pada orang dengan riwayat penyakit jantung," kata dr. Yasin.

 

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya