Sidebar

Pantau Kondisi Kesehatan Jamaah Indonesia di RSAS Lewat Visitasi

Sunday, 26 Jun 2022 09:59 WIB
dr Umar Muhammad Mansyur Madjid dokter spesialis penyakit dalam, saat melakukan pemeriksaan saat visitasi jamaah haji SOC 6, Jumat (10/6).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah melakukan visitasi kepada Jemaah Haji Indonesia yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Jamaah Haji Indonesia yang dirujuk ke RSAS umumnya memiliki penyakit yang membutuhkan tindakan lebih lanjut. Seperti adanya kebutuhan untuk melakukan operasi akibat fraktur.

Baca Juga


Kepala KKHI Makkah dr. Andi Ardjuna Sakti mengatakan, visitasi dilakukan sebagai bentuk support pemerintah kepada jamaah haji yang sedang di rawat. Di sisi lain juga sebagai bentuk pemantauan dan evaluasi bagi Tim Dokter KKHI untuk menilai kondisi kesehatan jemaah sakit yang dirawat di RSAS. “Tujuannya untuk memberikan layanan kesehatan sekaligus memberikan support kepada jemaah haji kita yang dirawat di RSAS” ucap dr. Ardjuna dalam keterangan, Ahad (26/6/2022).

Setidaknya ada tiga aktivitas yang dilakukan oleh tim visitasi, yang dilakukan setiap hari selama proses visitasi, lanjut dr. Ardjuna. Pertama adalah menghubungi dokter yang merawat, untuk membahas progress kondisi jamaah yang di rawat di RSAS. Yang kedua adalah memberikan support secara psikis kepada jamaah, sebagai fasilitator antara jemaah dengan RSAS. Dan ketiga juga sebagai bentuk perhatian contohnya dengan memberikan makanan dengan selera jamaah Indonesia.“Agar Jemaah kita merasa aman, nyaman, dan terlindungi.” Ujar dr. Ardjuna.

Senada, Ketua Tim Visitasi KKHI Makkah. dr. Nevy Shinta Damayanti. Spesialis Paru mengatakan bahwa dukungan psikis menjadi hal yang juga sangat penting dalam visitasi jamaah. “Saat kita visitasi, kita juga yakinkan jemaah bahwa kita ini sebagai walinya mereka di sini, sebagai keluarga.” Ucap dr. Nevy

Dengan dilakukannya kegiatan visitasi juga sebagai pemantauan terhadap kondisi kesehatan jamaah dan memastikan jamaah lekas sembuh dan dapat kembali beraktivitas.“Karena jamaah kita di Arab Saudi mempunyai waktu yang sangat terbatas, kita outputnya target jamaah harus cepet segera pulih dari sakitnya, supaya bisa menjalankan ibadah utamanya nanti saat armuzna” ucap dr. Nevy.

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya