Sidebar

Pendataan Hewan Kurban Berbasis Aplikasi Diharapkan Berlanjut

Wednesday, 29 Jun 2022 13:41 WIB
Pendataan Hewan Kurban Berbasis Aplikasi Diharapkan Berlanjut. Foto: Memandikan hewan kurban (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,BANDUNG—Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengharapkan sistem pendataan hewan kurban berbasis aplikasi, E-Selamat, dapat terus berlanjut, meski jika wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah mereda. Menurutnya, informasi rekam jejak dan kondisi kesehatan hewan ternak yang dapat diakses hanya dengan memindai kode batang (Barcode) dapat sangat membantu dan memudahkan warga dalam proses transaksi jual beli hewan ternak. 

Baca Juga


“Saya pikir ini satu hal yang baik ya, jadi calon pembeli dapat memastikan track record hewan yang akan dibeli hanya dengan memindai QR yang ada, jadi kemungkinan akan terus dilanjutkan meski PMK telah usai,” kata Yana saat ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu (29/6/2022). 

Saat ditanya mengenai perkembangan program vaksinasi PMK, Yana mengatakan hingga saat ini Kota Bandung terus memfokuskan pemberian vaksin di tiga kecamatan yang terjangkit PMK, yakni Cibiru, Bandung Kulon dan Babakan Ciparay. Adapun jenis hewan yang diprioritaskan dalam pemberian vaksin adalah jenis sapi perah, sapi induk an, dan Pedet (sapi peranakan). 

“Kalau sapi potong, karena setelah divaksin, 4 pekan setelahnya harus divaksin lagi, jadi kalau yang kurban kita tidak berikan vaksin, tapi hanya diperiksa kesehatannya. Kalau yang sehat, dikasih QR dan disitu bisa terlihat data lengkap si hewan, mulai dari daerah asal, kondisi kesehatan dan lainnya. Ini agar memberi jaminan kepada warga agar tidak usah khawatir jika ingin melakukan ibadah kurban,” jelas Yana. 

“Kira  harapkan semua hewan yang akan dikurbankan tu semuanya bisa teregistrasi dan terdata melalui E-Selamat tadi. Sehingga dapat memberi rasa aman, dan warga juga kalau tidak ada QR nya lebih baik jangan dibeli karena kota tidak harus track record nya dan kondisi kesehatannya juga,” imbuhnya. 

Sementara itu, Sekretaris Daerah Ema Sumarna mengatakan pasokan dosis vaksin PMK Kota Bandung masih belum mencukupi kebutuhan. Untuk itu, sejauh ini pemberian vaksin hanya difokuskan di tempat-tempat pengembangbiakan hewan ternak atau peternakan, sekaligus untuk memastikan bahwa tempat asal hewan ternak benar-benar terjamin keamanan dan keterpeliharaannya. 

“Kita tetap pakai pendekatan prioritas terutama di tempat tempat peternakan, selain diperiksa rutin itu pun menjadi prioritas  karena supaya dari kegiatan peternakan ini tidak ada lagi keraguan bahwa memang yang terpelihara ini benar benar sehat,” kata Ema saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Cicendo, Kota Bandung, Rabu (29/6/2022). 

Dia juga mengapresiasi penerapan e-Selamat yang menambah ketenangan warga Kota Bandung saat membeli hewan kurban, khususnya selama masa Idul kurban. Dia menegaskan bahwa pendataan berbasis aplikasi yang mengandalkan kode batang (barcode) itu berlaku untuk seluruh hewan kurban dan bukan hanya perwakilan atau formalitas saja. 

“Jadi bercode tidak bisa digilir ke hewan yang lain, disana ada identitas, ada fotonya. Kemudian disana sudah dijelaskan tentang kesehatan, kelayakannya, sehingga ini meminimalisasi potensi perdebatan. Kalau sudah begitu kita memberi keyakinan kalau sudah berlabel seperti itu, hewan tersebut layak untuk bisa dibeli, dikonsumsi, untuk waktu dekat itu bisa kurban,” tuturnya. 

Dia berharap seluruh peternak di Kota Bandung dapat terus menjalin komunikasi dan memberikan transparansi informasi mengenai kondisi hewan ternak mereka kepada Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). 

“Jangan ditutup tutupi, karena tugas kita kan sebagai pelayan masyarakat, kalau ada hal yang semestinya dibantu pasti dibantu. Kalau data tidak clear kan kita juga terbatas dengan data,” ujarnya. 

Dia juga menghimbau peternak untuk menjaga pola hidup sehat dengan rutin melakukan penyemprotan desinfektan dan melakukan pemeriksaan rutin seluruh hewan ternak. “Peternakan perlu selalu menjaga aspek kesehatannya dan itu tentunya akan memberikan dampak kesehatan si hewan itu sendiri. Jangan sampai kotorannya dibuang kesungai, itu mencemari, tapi didaurulang menjadi pupuk dan itu bagus jadi kompos,” himbaunya.

“Masyarakat juga jangan ragu, kita berupaya maksimal, hewan hewan di kota bandung ini benar benar kita hadirkan yang layak untuk dibeli, layak untuk dikonsumsi karena kita juga terus melakukan pemeriksaan,” pungkasnya. 

 

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya