Sidebar

Calhaj Papua Barat Diminta Doakan untuk Kedamaian Indonesia

Thursday, 30 Jun 2022 18:44 WIB
Jemaah haji tiba di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua Barat, Jumat (7/9).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw meminta jamaah calon haji Papua Barat mendoakan kehidupan bangsa dan negara Indonesia tetap aman dan damai.Permintaan itu disampaikan Paulus Waterpauw saat melepas keberangkatan 322 jemaah calon haji asal Papua Barat bertempat di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang, Makassar, Kamis (30/6/2022).

Baca Juga


Jamaah calon haji Papua Barat akan bergabung dalam kelompok terbang (kloter) 17 bersama rombongan jamaah calon haji asal Provinsi Gorontalo, direncanakan berangkat menuju Bandara Jeddah, Arab Saudi melalui Embarkasi Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pada Jumat (1/7) pagi.

"Saya datang secara khusus ke Makassar untuk melepas jamaah haji asal Papua Barat. Kita semua berdoa agar kita semua tetap aman dan damai. Di negara lain sudah ada yang mengalami krisis akibat pandemi (COVID-19). Syukur alhamdullilah, negara kita masih tetap aman dan damai," ucap PaulusWaterpauw.

Waterpauw juga mengingatkan para jamaah untuk fokus beribadah dan selalu menjaga kesehatan selama melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci."Kami doakan seluruh jamaah haji Papua Barat bisa kembali ke tanah air dan meraih haji mabrur, menjalankan ibadah dengan baik dan kembali dalam keadaan sehat serta selamat," ujarnya.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Papua Barat Luksen Jems Mayor mengatakan tahun ini Papua Barat mendapatkan kuota 330 orang untuk melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci, Arab Saudi.Jumlah ini berkurang 50 persen dari tahun-tahun sebelumnya yang mencapai angka diatas 700-an jamaah.

"Sebelumnya kuota JCH Papua Barat 725 jemaah. Namun yang terisi tahun ini hanya 330 jemaah, setengah dari kuota itu. Memang terjadi pengurangan," jelasnya.

Antusias warga Papua Barat untuk melaksanakan ibadah haji sangat tinggi, terbukti dengan tingginya tunggu calon jamaah haji yang mencapai lebih dari 11.000 orang.

 

Berita terkait

Berita Lainnya