Di Balik Kisah Umar Bin Khattab Mencium Hajar Aswad dan Terkabulnya Doa

Umar bin Khattab tidak ingin mengkultuskan Hajar Aswad yang berada di Kabah

AP Photo/Amr Nabil
Ilustrasi Hajar Aswad. Umar bin Khattab tidak ingin mengkultuskan Hajar Aswad yang berada di Kabah
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagian besar umat Islam, terlebih khusus jamaah haji, mengenal dengan baik batu hitam (Hajar Aswad) yang terletak di sudut Yamani, Kabah. Bahkan, sebagian jamaah haji atau umroh  ada pula yang pernah mencium batu surga ini untuk mengikuti apa yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. 

Baca Juga


Umat Islam disunnahkan untuk mencium Hajar Aswad, jika mampu melakukannya pada salah satu manasik haji dan umroh.

Kendati demikian, pada musim haji seperti sekarang, mencium Hajar Aswad tak perlu dipaksakan mengingat padatnya kawasan Kabah, yang justru bisa berakibat bahaya. 

Dalam sejarah, Umar bin Khattab RA juga pernah mencium Hajar Aswad. Diceritakan dalam kitab Asraf al-Haj karya Imam Ghazali, saat itu Umar kemudian berkata, 

 وَاللَّهِ، إنِّي لأُقَبِّلُكَ، وإنِّي أَعْلَمُ أنَّكَ حَجَرٌ، وَأنَّكَ لا تَضُرُّ وَلَا تَنْفَعُ، وَلَوْلَا أَنِّي رَأَيْتُ رَسولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ قَبَّلَكَ ما قَبَّلْتُكَ

“Sungguh aku tahu bahwa engkau hanyalah batu, tidak mendatangkan bahaya dan tidak pula memberi manfaat. Kalau bukan karena aku melihat Rasulullah SAW menciummu, aku tidak akan menciummu.”

Kemudian, Umar menangis hingga terdengar keras suara isak tangisnya. Dia menoleh ke belakang dan melihat Sayyidina Ali bin Abi Thalib  RA berada di dekatnya. Dia berkata, “Wahai Abu al-Hasan (Ali), di sinilah tempat menumpahkan air mata dan tempat dia cepat dikabulkan.”

Ali kemudian menyahut, “Wahai Amirul Mukminin, Hajar Aswad bisa mendatangkan bahaya dan dapat memberi manfaat.” Lalu Umar bertanya, “Bagaimana itu?”

Ali menjawab, “Sesungguhnya Allah ketika mengambil janji atas anak cucu Adam, Dia menulis satu suratan atas mereka kemudian meletakkannya di dalam Hajar Aswad. Hajar Aswad itu akan bersaksi bagi orang mukmin karena memenuhi janji dan bersaksi juga terhadap orang kafir karena pengingkaran dan pembangkangannya.”

Dikatakanlah, inilah maksud dari doa orang-orang ketika mengusap Hajar Aswad yaitu sebagai berikut: 

اللَّهُمَّ إِيمَاناً بِكَ ، وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ، وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ  Artinya, “Ya Allah, aku beriman kepada-Mu, membenarkan suratan-Mu dan menyempurnakan janji-Mu.”   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler