Delapan Awak KM Rizky Mulia yang Tenggelam Dievakuasi ke Ambon
Kapal yang meengangkut 2.300 karung gaharu tenggelam usai terombang-ambing di laut.
REPUBLIKA.CO.ID, AMBON--Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi delapan awak KM Rizky Mulia yang tenggelam di perairan laut Banda, Kabupaten Maluku Tengah. Para korban RM Rizky yang tenggelam menuju Pulau Ambon untuk mendapatkan perawatan medis.
"Seluruh awak kapal pengangkut kayu gaharu itu dibawa dengan KN SAR Abimanyu oleh tim SAR gabungan dari Pulau Mai, Kepulauan Lucipara (Malteng)," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Mustari di Ambon, Jumat (1/7/2022) malam.
Delapan awak kapal naas tersebut adalah nahkoda bernama La Deni, Mahudi (KKM), Askari, Yuskar, Usman, Sulaiman, Ode Yasmin, serta Yursi selaku anak buah kapal. Menurut dia, KN SAR Abimanyu yang membawa 23 personel gabungan bertolak dari Pelabuhan LIPI Ambon dan menempuh jarak sekitar 118 NM menuju Kepulauan Lucipara untuk mengevakuasi awak kapal tersebut.
Pukul 18.30 WIT, KN SAR Abimanyu tiba dan sandar di Dermaga LIPI Ambon selanjutnya seluruh korban diserahkan kepada pihak perusahaan untuk dibawa menuju rumah sakit terdekat guna mendapatkan perawatan. Menurut keterangan dari Nahkoda bernama La Deni, KM Rizky Mulia berangkat dari Kabupaten Asmat, Provinsi Papua sejak tanggal 28 April 2022 menuju Kabupaten Probolinggo (Jatim).
Ketika memasuki perairan laut Banda, kapal yang mengangkut 2.300 karung gaharu itu sempat mengalami kerusakan pada mesin utama, namun berhasil diperbaiki dan kembali melanjutkan pelayaran. Pada 31 Mei, kapal motor tersebut dikawal Kapal TNI AL masuk ke Kota Ambon guna pemeriksaan dokumen pelayaran.
Setelah selesai pemeriksaan maka di tanggal 18 Juni 2022 KM Rizky Mulia kembali melanjutkan pelayaran menuju Probolinggo dengan muatan Gaharu Kemedangan sebanyak 2.300 karung. Tetapi pada hari Ahad (19/6/2022) kapal tersebut dihantam gelombang tinggi di Perairan Laut Banda yang menyebabkan patahnya kemudi dan terombang-ambing selama empat hari sebelum tenggelam di Perairan Pulau Mai Kabupaten Maluku Tengah.
Beruntung kedelapan korban berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan dari Baubau Sulawesi Tenggara dan dievakuasi menuju Pulau Mai (Malteng) guna diserahkan ke petugas penjaga mercusuar distrik Navigasi Ambon untuk mendapatkan perawatan.