Banjir Rob di Selatan Sukabumi Mulai Surut
Data sementara, ada 10 unit rumah warga terdampak banjir rob selatan Sukabumi
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir rob akibat gelombang pasang Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumu sudah surut, Senin (4/7/2022). Sebelumnya, bencana tersebut menyebabkan kerusakan pada rumah warga.
''Hari ini sudah mulai surut,'' ujar Camat Palabuhanratu, Ali Iskandar kepada Republika.co.id, Senin (4/7/2022). Saat ini petugas dan warga tengah kerja bakti dalam membersihkan material lumpur yang masuk ke dalam rumah warga.
Menurut Ali, data sementara di kecamatan, ada 10 unit rumah warga yang terdampak bencana banjir rob. Rinciannya satu rumah jebol bagian dinding belakang dan sembilan rumah terendam banjir.
Ali mengungkapkan, air pasang menimbulkan abrasi di pantai Cipatuguran RW 21, 22 dan 32 mengancam tegakan, tanaman, dan bangunna. Gelombang pasang ada yang sudah sampai ke jalan.
Sebelumnya, air laut pasang dan abrasi juga lanjut Ali, terjadi pada 14 Juni 2022. Selanjutnya pada 17 Juni 2022 sudah dipasangin 800 geobag oleh PLTU.
Sebelumnya, banjir rob akibat gelombang tinggi melanda pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Ahad (3/7/2022). Dampaknya puluhan rumah warga di Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi terdampak bencana tersebut.
Data dari Pusdalops PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, kejadian tersebut tepatnya terjadi pada Ahad sekitar pukul 10.00 WIB. Ada dua titik yang terkena banjir rob yakni Kampung Rawa Kalong RT 01 RW 32 dan Kampung Cipatuguran RT 01 dan RT 02 RW 21 Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
''Data sementara di Kampung Rawa Kalong RW 32 terdapat 17 rumah warga yang terdampak,'' ujar Petugas Pusdalops PB BPBD Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria, Ahad. Di antaranya rusak berat enam rumah, rusak sedang satu rumah, dan 10 rumah rusak ringan.
Selain itu, ada sebanyak 21 rumah warga di RT 01 dan 02 RW 21 yang terancam. Sehingga data total sementara ada sebanyak 17 rumah mengalami kerusakan dan 21 rumah terancam.
BPBD, kata Sandra, telah melakukan upaya penanganan di lapangan. Di mana petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) Palabuhanratu berkoordinasi bersama perangkat kelurahan/jecamatan, Koramil, Polsek, Polpp, dan relawan guna assessment ke lokasi kejadian.
Petugas, kata Sandra, telah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada. Di sisi lain, warga terdampak bencana membutuhkan pasokan sembako dan matrial bangunan.
Menurut Sandra, informasi bencana itu berasal dari Lurah Palabuhanratu, perangkat kelurahan, warga, dan P2BK Pabuhanratu yang langsung direspon oleh petugas BPBD Sukabumi.