Peran Bank Sampah di Yogyakarta Belum Optimal
Volume sampah per harinya di Kota Yogyakarta mencapai 370 ton.
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Peran bank sampah di Kota Yogyakarta dinilai belum optimal. Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Ririk Banowati mengatakan, peran bank sampah yang tersebar di tingkat RT sangat penting dalam upaya penanganan sampah.
Pasalnya, volume sampah per harinya di Kota Yogyakarta mencapai 370 ton. Namun, yang bisa terserap di TPST Piyungan hanya sekitar 260 ton per hari.
Ririk menuturkan, Kota Yogyakarta sendiri memiliki sekitar 565 bank sampah. Ratusan bank sampah ini tersebar di sejumlah RW yang ada di Kota Yogyakarta. "Masih ada 52 RW yang belum memilikinya," kata Ririk.
Peran dari ratusan bank sampah ini diharapkan agar dioptimalkan guna menangani permasalahan sampah yang ada. Menurutnya, perlu ada sinergi dan partisipasi dari masyarakat untuk bersama-sama mengoptimalkan peran bank sampah di Kota Yogyakarta.
Meskipun begitu, Ririk juga menyayangkan belum adanya atensi dari pemerintah terhadap pengurus bank sampah yang aktif menjalankan tugasnya. Untuk itu, Ririk berharap agar pemerintah juga memberikan apresiasi kepada pengurus bank sampah yang aktif agar bank sampah juga berjalan optimal.
"Seharusnya pemerintah memberikan reward dan atensi sebagai bentuk apresiasi pengurus bank sampah yang aktif," ujar Ririk.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, pihaknya mengoptimalkan keberadaan bank sampah di tingkat RW sebagai salah satu upaya dalam mengurangi beban sampah. Termasuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di TPS3R yang ada di tingkat kelurahan.
Pemkot Yogyakarta, katanya, juga telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Termasuk persiapan lahan yang akan dijadikan sebagai lokasi tambahan untuk tempat pembuangan sampah terpadu baru.
"Juga dilakukan kajian pembatasan penggunaan plastik sekali pakai dan edukasi kepada masyarakat melalui kegiatan bank sampah," kata Sumadi.