12 Penyandang Disabilitas Ikuti Seleksi CBT-UM UGM

Peserta ujian penyandang disabilitas difasilitasi pendampingan saat pelaksanaan ujian

Yusuf Assidiq
12 Penyandang Disabilitas Ikuti Seleksi CBT-UM UGM. Kampus UGM Yogyakarta.
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Sebanyak 12 penyandang disabilitas mengikuti Tes Berbasis Komputer Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada (CBT-UM UGM) 2022, Senin (4/7/2022).

Baca Juga


"Pada CBT-UM UGM kali ini diikuti 40.594 peserta dengan 12 orang di antaranya merupakan penyandang disabilitas," kata Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM Sri Peni Wastutiningsih melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin.

Penyandang disabilitas yang mengikuti CBT-UM UGM, terdiri atas satu penyandang tunanetra, satu penyandang tunarungu, satu penyandang tunawicara, tiga penyandang low vision, serta enam penyandang tunadaksa.

Peserta ujian disabilitas mengikuti tes pada 4 Juli 2022 dengan 11 orang di antaranya di Kampus UGM Yogyakarta dan satu orang di Kampus UGM Jakarta. Peni menjelaskan peserta ujian penyandang disabilitas difasilitasi pendampingan saat pelaksanaan ujian.

Pendampingan dilakukan oleh mahasiswa dari UKM Peduli Difabel. Dia menjelaskan sebelum hari pelaksanaan ujian, para pendamping melakukan koordinasi untuk memetakan kebutuhan peserta ujian, terutama akses saat berada di lokasi ujian.

Saat hari pelaksanaan ujian, pendamping bertugas mengarahkan peserta sejak tiba di lokasi hingga masuk ruang ujian. Pendampingan juga dilakukan saat ujian, salah satunya bagi penyandang tunanetra.

Selain memfasilitasi pendamping, UGM juga menyiapkan peralatan dan perangkat lunak khusus yang akan digunakan penyandang tuna netra, di antaranya headset dan program screen reader yang memudahkan peserta penyandang tunanetra memahami soal ujian melalui suara.

Aulia Rachmi Kurnia, peserta penyandang tunanetra asal Jakarta, mengatakan dapat menjalani CBT-UM UGM dengan lancar. Ia mengaku terbantu dengan berbagai fasilitasi yang disediakan UGM mulai adanya pendamping, penyediaan perangkat khusus saat ujian, hingga lokasi yang aksesibel bagi penyandang disabilitas.

"Saya merasa sangat senang karena UGM kampusnya cukup inklusif, aksesibel bagi penyandang disabilitas termasuk netra dan ditambah dengan adanya pendamping benar-benar sangat membantu," ujar dia.

Meski memiliki keterbatasan fisik, ia mengaku memiliki semangat dan harapan yang besar dalam menggapai cita-cita. "Yang penting terus semangat, jangan pernah menganggap diri kita tidak bisa, meski dengan keterbatasan kita bisa kok melakukan apa yang orang-orang normal umumnya lakukan," kata dia.

CBT-UM UGM dilaksanakan pada 25 Juni sampai 4 Juli 2022. Ujian dilakukan di 23 lokasi dengan 100 ruangan yang tersebar di 19 fakultas, sekolah vokasi, perpustakaan, serta Kampus UGM Jakarta.

Dari 40.594 peserta, sebanyak 36.135 peserta mengikuti ujian di UGM Yogyakarta dan 6.091 peserta di Kampus UGM Jakarta. Peserta ujian terbagi dalam tiga kelompok yakni kelompok saintek 36.135 peserta, soshum 14.060 peserta, dan kelompok campuran 399 peserta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler